Upaya Pemerintah di Sulawesi Tengah membongkar indikasi kecurangan yang tejadi di proyek Flyover Pantoloan tak mengalami kemajuan berarti. Perlu dibentuk tim gabungan independen dari ahli kontruksi dan keuangan !.
Oleh : Wahyudin Pemimpin Redaksi Trilogi
Kalau sedari awal Pemerintah serius mengusut indikasi penyimpangan di proyek senilai Rp84 Miliar itu, maka publik tidak akan bertanya-tanya, siapa yang bertanggung jawab atas kondisi kerusakan di Flyover saat ini ?.
Sejak beberapa bulan lalu kerusakan yang terjadi pada bagian vital jembatan layang tersebut, sempat menjadi buah bibir dan sorotan publik. Bagaimana mungkin, proyek yang diklaim menggunakan teknologi tahan gempa dan sudah menguras keuangan negara puluhan miliar itu, kondisinya sudah pada rusak !.
Baca Juga : BONGKAR DULU TERSANGKA KEMUDIAN
Tapi pemerintah tidak kelihatan bergegas menyibak indikasi patgulipat di balik megaproyek tersebut. Bahkan pengusutan terkesan seakan hanya dijadikan sebuah catatan saja dan jalan di tempat.
Itu sebabnya sekarang, pihak – pihak yang terkait dalam urusan proyek ini masih tidur nyenyak. Sudah dapat dipastikan, pemerintah pusat kembali akan merogok kocek dan menanggung kerugian dengan dana tidak sedikit.
Padahal proyek yang digarap PT Pacifik Nusa Indah itu sudah dilakukan kegiatan serah terima akhir pekerjaan atau Final Hand Over (FHO) kepada direksi pekerjaan setelah konon katanya kontraktor pelaksana mengakui telah menyelesaikan semua kewajiban selama masa pemeliharaan (Retensi).
Sebenarnya, walaupun kecil, peluang masih tersisa. Syaratnya, pemerintah mau bergiat dan sungguh-sungguh mengusut berbagai kejanggalan yang ada.
Baca Juga : Cuan Rame-Rame
Salah satu hal yang bisa diusut tuntas adalah metode pelaksanaan hingga penggunaan material yang diklaim mengunakan teknologi yang konon tahan gempa.
Tapi faktanya, tujuh bulan setelah proyek itu diresmikan, bagian oprit jembatan pecah di dua sisi di bagian utara sehingga menimbulkan depresi pada badan jalan yang dapat membahayakan pengendara.
Hal ini bisa dismpulkan bahwa investasi dengan anggaran yang besar tidak otomatis bisa meningkatkan kualitas proyek itu sendiri.
Kesungguhan perlu ditunjukkan, sebab proses penyelidikan oleh institusi yang berwenang hingga kini tak beranjak maju.
Baca Juga : Pusing Kepala di Flyover
Hal lain yang perlu ditelisik benar-benar adalah penggunaan material timbunan yang diklaim sebagai material berteknologi tahan gempa yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana dan nilai anggaran proyek dengan nilai jumbo. Sebuah tim gabungan perlu dikerahkan untuk mengusutnya.
Sebenarnya yang terpenting adalah komitmen pemerintah untuk membongkar berbagai kejanggalan dalam proyek ini.
Baca Juga : Suap Bupati Oleh Korporasi
Banyak orang ragu, pemerintah akan melakukannya, mengingat ada nama besar yang ikut di dalam proyek ini, Tapi, siapa tahu pemerintah segera ingat sebuah pepatah: hari pagi dibuang-buang, hari petang dikejar-kejar. Peluang baik yang dulu diabaikan, sekarang dikejar kembali.
Ibarat puasa mengajarkan dan melatih kita untuk bersabar. Bersabar dalam menahan lapar dan dahaga dari waktu fajar hingga terbenamnya matahari begitupun dengan persoalan ini, publik bersabar menanti gebarakan oleh institusi terkait dalam mengusut persoalan ini tuntas sampai dari level atas hingga level bawah.