Pelebaran Jalan Trans Sulawesi
Dalam upaya meningkatkan layanan infrastruktur jalan dan jembatan demi memperlancar arus logistik di Sulawesi, proyek pelebaran Jalan Trans Sulawesi akan segera dimulai pada tahun 2025 mendatang. Tiga ruas jalan nasional yang mendapat penanganan itu diantaranya pelebaran Jalan Bungku – Bahodopi, serta peningkatan ruas jalan Tagolu -Tentena dan Tolai – Sausu.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, Dadi Muradi, membeberkan bahwa pekerjaan pelebaran tiga ruas Jalan nasional Bungku – Bahodopi hingga perbatasan Sulawesi Tenggara akan dilaksanakan melalui skema Multi Years Contract (MYC) untuk tahun 2025 – 2026 dengan total nilai proyek sekitar Rp120 miliar.
Dalam keteranganya kepada Trilogi pada Jumat 26 Juli 2024, Dadi Muradi menjelaskan bahwa BPJN Sulawesi Tengah telah melakukan upaya koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat Morowali terkait pembebasan lahan yang terdampak proyek ini.
Baca Juga : BPJN Sulteng Siapkan Pelebaran Jalan Nasional Senilai 120 Miliar untuk Menyulap Kemacetan Jadi Lancar !
“Saya bertemu dengan Sekda sekaligus Penjabat Bupati Morowali untuk membahas dan mendapatkan dukungan dalam pembebasan lahan,” ujar Dadi.
Untuk ruas jalan Bungku-Bahodopi-Batas Sulawesi Tenggara, Dadi Muradi mengungkapkan bahwa wilayah ini adalah kawasan industri strategis yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Ruas jalan ini menghubungkan kawasan industri dengan jalur logistik utama. Saat ini, banyak bagian dari jalan ini yang dalam kondisi rusak dan sempit, menyebabkan kemacetan terutama saat pergantian jam kerja. Proyek pelebaran ini akan meningkatkan kualitas jalan dan mendukung pengembangan ekonomi di kawasan tersebut,” tambahnya.
Baca Juga : Peningkatan Kapasitas Jalan di Kawasan Industri Morowali | Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Ruas jalan Bungku – Bahodopi – perbatasan Sulawesi Tenggara merupakan bagian penting dari koridor utama Jalan Trans Sulawesi. Jalur ini tidak hanya menghubungkan Sulawesi Tengah dengan Sulawesi Tenggara, tetapi juga menjadi jalur logistik yang sangat vital bagi perekonomian provinsi Sulawesi Tengah.
Selain itu, wilayah Bungku – Bahodopi telah ditetapkan sebagai kawasan industri strategis oleh pemerintah pusat, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur jalan yang memadai.
“Jika melihat kondisi saat ini, terutama di Bahodopi, banyak jalan yang rusak dan kumuh, ditambah lagi jalan yang sempit menyebabkan sering terjadi kemacetan, terutama saat pergantian jam kerja para pegawai di kawasan industri tersebut,” tambah Dadi.
Peningkatan Infrastruktur Jalan Trans Sulawesi di Ruas Lain
Selain pelebaran Jalan Bungku – Bahodopi, BPJN Sulteng juga berencana melakukan pelebaran di ruas Togolu – Tentena dan Tolai – Sausu. Untuk Ruas Togolu – Tentena adalah jalur logistik yang kondisinya saat ini rusak dan sempit, menyulitkan kendaraan besar saat berpapasan.
Kondisi terkini dari ruas jalan Togolu-Tentena menunjukkan kerusakan dan kepadatan lalu lintas yang cukup mengkhawatirkan.
Baca Juga : Dukung Mitigasi Bencana! Begini Cara BPJN Sulteng Bangun Infrastruktur Tangguh di Kota Palu
“Ruas jalan ini sempit dan banyak mengalami kerusakan. Kondisi ini menyulitkan kendaraan, terutama yang berukuran besar, saat berpapasan. Oleh karena itu, kami merencanakan pelebaran sepanjang 8,7 km dari total panjang 47 km,” jelas Muradi.
Penanganan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan keamanan jalan serta mengurangi kemacetan yang sering terjadi. Sehingga BPJN Sulteng berencana pada proyek pelebaran akan dilaksanakan sepanjang 8,7 km dari total panjang ruas 47 km.
Sementara untuk ruas jalan nasional Tolai – Sausu, juga merupakan bagian dari Jalan Trans Sulawesi yang menjadi koridor utama logistik di Sulawesi Tengah. Pelebaran jalan di ruas ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kenyamanan lalu lintas, serta mengurangi risiko kecelakaan.
Baca Juga : Kabalai BPJN Sulteng Terjun Langsung! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Pembangunan Jalan Nasional
BPJN Sulawesi Tengah juga berencana untuk mengintegrasikan proyek ruas jalan Tolai-Sausu dengan infrastruktur jalan lainnya di wilayah Sulawesi Tengah.
“Proyek ini merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ruas jalan Trans Sulawesi secara keseluruhan. Kami berupaya memastikan bahwa proyek ini akan saling melengkapi dengan proyek-proyek jalan lainnya,” kata Muradi.
Dadi Muradi juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai proyek infrastruktur untuk menciptakan jaringan jalan yang lebih efisien dan aman. Proyek-proyek tersebut merupakan kelanjutan dari upaya BPJN Sulteng untuk terus meningkatkan kapasitas Jalan Trans Sulawesi dengan melakukan pelebaran menuju standar nasional.
Baca Juga : BPJN Sulteng Tangani Perbaikan Jalan Bambuan dengan Metode Preloading Konvensional
“Kami akan terus meningkatkan kapasitas dan kualitas jalan nasional untuk memastikan kemantapan, kenyamanan, dan keamanan lalu lintas di Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Pelebaran Jalan Trans Sulawesi ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan konektivitas antar daerah, tetapi juga mendukung perkembangan ekonomi lokal dengan memperlancar arus barang dan jasa.
Proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam hal peningkatan aksesibilitas maupun peluang ekonomi baru yang terbuka. Dengan dimulainya proyek pelebaran Jalan Trans Sulawesi ini, diharapkan infrastruktur di Sulawesi Tengah akan semakin berkembang dan dapat memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ekonomi daerah.