Smelter Tembaga KEK Palu
Indonesia masuk dalam kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Potensi yang sangat besar tersebut harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah yang setinggi-tingginya bagi ekonomi daerah.
Saat groundbreaking pembangunan smelter PT Wanhong Nonferrous Recycling Utilization di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di Palu, November 2020 silam, Gubernur Sulteng menegaskan bahwa smelter tersebut dibangun untuk menciptakan nilai tambah produk tambang yang ada diwilayah Sulawesi Tengah.
Komisaris Utama PT. Wanhong Nonferrous Recycling Utilization, Andre Pahlevi menyampaikan bahwa pembangunan smelter tembaga di KEK Palu dipastikan rampung pada tahun 2023 mendatang.
“Pembanguan ini di upayakan rampung sekira akhir bulan Februari 2023. Dan untuk sekarang baru ada dua tungku yang sudah di bangun,” terang Andre kepada wartawan di area smelter, Rabu, 21 Desember 2022.
Adapun yang menggarap smelter ini adalah PT Wanhong Indonesia by PAM Group. Dan saat ini kata Andre, total area bangunan konstruksi smelter yang sudah dibangun itu sekira 38 hektar. Dan khusus bangunan pabrik 8 sampai 11 hektar yang sedang berjalan.
Rencananya lanjut dia, sebelum memasuki tahun depan lahan area smelter akan dibebaskan 100 hektar.
“Satu tungku akan 1.500 orang tenaga kerja. Itu baru pegawai di situ ya,” kata Andre Pahlevi.