Waskita Jaya Purnama, bersama dengan mitra kerjanya Medal Jaya Purnama, saat ini sedang mempercepat penyelesaian proyek pengendalian banjir di tiga sungai utama di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Proyek yang dikenal dengan nama River Improvement and Sediment Control (RISK) ini mencakup pembangunan sistem pengendali sedimen pada Sungai Gumbasa, Rogo, Pondo, dan Pulu.
Baca Juga : Capaian Kinerja Bina Marga 2024 | Anggaran Terserap 47%, Peringkat Kelima PUPR !
Dana sebesar Rp 164 miliar dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) digunakan untuk membiayai proyek ini, yang dijadwalkan selesai pada akhir Desember 2024 mendatang.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana setelah gempa bumi dahsyat yang melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 silam.
Gempa tersebut menyebabkan longsor di berbagai titik perbukitan, mengakibatkan peningkatan jumlah sedimen di dalam sungai yang memperburuk kondisi banjir.
Waskita Jaya Purnama bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan ini, yang meliputi penanganan sedimen melalui pembangunan tanggul sungai, pengendali elevasi dasar sungai, serta konsolidasi dam menggunakan teknologi Sabo Dam.
Tantangan & Percepatan Proyek
Awalnya, proyek ini sempat mengalami keterlambatan karena kendala manajemen proyek, ungkap Endai Dasuki sebagai kontraktor pelaksana PT Waskita Jaya Purnama.
Namun, setelah dilakukan perombakan manajemen dan penambahan tenaga teknis profesional, proyek ini kembali ke jalur yang benar. Hingga akhir Agustus 2024, progres konstruksi mencapai 59% dari target 62%.
Baca Juga : Kementerian PUPR |Membangun Negeri, Mewujudkan Mimpi Bangsa !
“Kami optimis proyek ini akan rampung sesuai jadwal,” ujar Endai. Ia menambahkan bahwa pekerjaan dilakukan siang dan malam dengan penambahan peralatan dan tenaga kerja untuk mengejar target tersebut.
Proyek ini tidak hanya fokus pada pengendalian banjir tetapi juga dirancang untuk meningkatkan ketahanan bencana di wilayah Sigi dan sekitarnya.
Endai juga menjelaskan bahwa penggunaan sistem Sabo Dam merupakan pilihan strategis untuk menangani masalah erosi tebing sungai dan sedimentasi yang sering menjadi penyebab utama banjir.
Baca Juga : DORONG KETAHANAN PANGAN, BWSS III PULIHKAN IRIGASI GUMBASA TAHAP I
Sistem ini bekerja dengan menahan sedimen di dalam dam sehingga aliran air dapat mengalir dengan lancar tanpa membawa material yang dapat menyumbat saluran sungai.
Peran Strategis Waskita Jaya Purnama
Sebagai kontraktor utama, PT Waskita Jaya Purnama telah membuktikan kemampuannya dalam menangani proyek infrastruktur besar di Indonesia.
Dengan rekam jejak yang solid, perusahaan ini dipercaya oleh Kementrian PUPR untuk melaksanakan proyek-proyek strategis yang berpengaruh langsung terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Komitmen kami adalah memastikan proyek ini selesai tepat waktu dan dengan kualitas terbaik,” ujar Endai.
Penyelesaian proyek pengendalian banjir ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kabupaten Sigi.
Baca Juga : PUPR PACU PERBAIKAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PERTANIAN D.I GUMBASA
Tidak hanya mengurangi risiko banjir, proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Sistem pengendalian sedimen yang diterapkan akan membantu menjaga ekosistem sungai dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada lahan pertanian dan pemukiman yang berada di sekitar daerah aliran sungai.
Selain itu, proyek ini juga membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal, menggerakkan roda perekonomian setempat, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Baca Juga : PT Minarta Dutahutama Jadi bagian dalam Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Sulawesi Tengah
Dengan upaya maksimal dari PT Waskita Jaya Purnama dan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu, memberikan perlindungan yang lebih baik dari ancaman banjir, serta menjadi contoh sukses dalam penanganan bencana berbasis infrastruktur.
PT Waskita Jaya Purnama terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan proyek ini akan menjadi pencapaian penting dalam upaya mitigasi bencana dan pengembangan wilayah di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah.