Direktorat Jendral (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementrian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, menandatangani kontrak Proyek Rehabilitasi Bendung Gumbasa dan Kontruksi Groundsill di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Penandatanganan kontrak pada proyek rehabilitasi bendung Gumbasa dan kontruksi Groundsill tersebut dilakukan oleh PPK Irigasi dan Rawa II, Dwi Cahyo Romadhoni, dengan penyedia jasa kontruksi, Usman Lameko sebagai Presiden Direktur PT Minarta Dutahutama, dengan nilai kontrak Rp44.826.811.000.
Baca Juga : DORONG KETAHANAN PANGAN, BWSS III PULIHKAN IRIGASI GUMBASA TAHAP I
Penandatanganan kontrak ini disaksikan juga oleh Direktur Irigasi dan Rawa, Suparji, Kepala Subdirektorat Wilayah III, Asmelita, Kepala BWSS III, Taufik dan para jajarannya.
Kepala BWSS III, Taufik dalam paparanya berharap agar kontraktor pelaksana yang ditunjuk sebagai pemenang pada proyek strategis nasional ini, agar dapat memperhitungkan hal-hal yang akan terjadi selama pelaksanaan proyek itu berjalan.
Baca Juga : Bendungan Irigasi Salugan Siap Aliri 3.000 Hektar Sawah di Tolitoli
“Ini bisa berjalan beriringan. Maksudnya kegiatan fisik tetap jalan dan petani juga dengan luas areal 1.070 ha tetap di tanami secara maksimal jika memungkinkan terjadi. Kita lihat sama-sama metode pelaksana yang ada, semoga jalan seperti itu” katanya sembari menambahkan bahwa bendung irigasi Gumbasa saat ini melayani irigasi di jaringan Primer BG.kn 1A sampai dengan BG.kn 7.
Sementara itu Direktur Irigasi dan Rawa, Suparji, mengatakan proyek D.I Gumbasa adalah bagian dari proyek strategis nasional yang menjadi perhatian khusus pemerintah pusat untuk memulihkan infrastruktur pertanian di Sigi akibat bencana alam yang terjadi pada tahun 2018 silam.
Baca Juga : PUPR PACU PERBAIKAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PERTANIAN D.I GUMBASA
Suparji berharap dengan ditandatanganinya kontrak lanjutan Proyek Rehabilitasi Bendung Gumbasa dan Kontruksi Groundsill ini, penyedia jasa harus memperhatikan kegiatan yang dibiayai oleh JICA tersebut berjalan sesuai target dan memenuhi spesifikasi.
“Semua tenaga yangg ada di lapangan menguasai pekerjaan karena berhubung pekerjaan ini ada di tubuh bendung atau di sungai, Apabila terjadi kendala bisa segera di komunikasikan dan mencari solusi terbaik sehingga apa yang kita bangun bisa di fungsikan secara maksimal nantinya” pintanya.
Rehabilitasi dan rekontruksi jaringan irigasi D.I Gumbasa tahap II sepanjang 24 kilometer yang berlokasi diwilayah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah itu, nantinya akan melayani sekitar 7.100 ha area pertanian potensial.
Baca Juga : Dam Baja Bertembok Ganda Di Hulu Sungai Salua
Dalam program ADB itu, terdapat 3 (sub project) yang akan direncanakan yaitu ADB (sub project 1) berupa saluran primer sepanjang 14.269 meter dan saluran sounded 16.783 meter. Sedangkan ADB (sub project 2) berupa saluran primer sejauh 4.779 meter dan saluran sekunder 20.545 meter. Sedangkan untuk program ADB (sub project 3) berupa saluran primer 7.447 meter dan saluran sekunder 11.158 meter.
Dari data yang di peroleh Trilogi, jika desain yang dilaksanakan oleh Ditjen SDA Kementrian PUPR. Tahap II rencananya dilaksanakan sepanjang kurang lebih 29 KM saluran induk beserta saluran sekunder dan pembuang, terbagi menjadi 4 paket menggunakan LOAN ADB dan 1 paket menggunakan LOAN JICA.
Baca Juga : Mengatasi Limpasan Banjir Dengan Metode Redimensi Parsial
Untuk desain perencanaan teknis jaringan irigasi DI Gumbasa tahap II tersebut, tidak memiliki desain khusus, hanya saja lebih memperhitungkan desain yang bisa fleksibel tahan gempa. Mengingat infrastruktur pendukung pertanian di Kabuaten Sigi tiga tahun lalu, mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana alam.
Program ESP Loan ADB dan Loan JICA rehabilitasi dan rekontruksi D.I Gumbasa tahap II telah melelang paket Loan ADB pada (sub project 1) berupa saluran primer sepanjang 14.269 meter dan saluran sounded 16.783 meter, dengan sistem pengganggaran lintas tahun.
Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi D.I Gumbasa tahap II untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian yang terdampak bencana di Kabupaten Sigi. Diharapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, juga dapat membantu pemulihan ekonomi masayarakat pascabencana. Dengan demikian jaringan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani kedepan.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), tercantum tujuh (7) PSN irigasi yang dikerjakan Kementerian PUPR.