Percepatan pembangunan huntap Palu, dikabarkan masih terkendala data penyintas dan pembebasan lahan. Hal ini terungkap, saat Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura menerima kunjungan Satgas Rehab dan Rekonstruksi Dampak Bencana Alam, Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuefaksi dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulteng, Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR, belum lama ini.
Kepala BPPW Sulteng, Ferdinan Kana Lo melaporkan jika progres percepatan pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi penyintas Kelurahan Talise sebanyak 1000 unit saat ini pihaknya sudah siap melakukan pelelangan.
Baca Juga : 2.917 Huntap Tondo – Talise akan di Lelang Tahun ini
Hanya saja, kata Ferdinan, pihak Bank Dunia saat ini menunggu kejelasan data nama-nama, by name by address yang akan menempati perumahan itu nantinya.
Selain huntap di Talise, pembangunan huntap di Petobo, juga menunggu kejelasan data nama dan pembebasan lahan yang akan dibebaskan oleh Pemerintah Kota Palu.
Baca Juga : Wamen PUPR Soroti Pembebasan Lahan Huntap dan Validasi Data Penyintas Sulteng
Melansir dari Sultengterkini, Ferdinan juga melaporkan kondisi tentang sumber air bersih dari Kawatuna dan penataan Pantai Talise bangunan Salabeta.
Dia juga telah menyahuti surat gubernur untuk pembangunan Masjid Agung, kantor Bupati Sigi, BPBD dan BPLH.
Ferdinan meminta gubernur dapat meminta langsung kepada Menteri PUPR supaya dapat disetujui.
Baca Juga : KEPALA BPPW SULTENG SEBUT PEMBANGUNAN HUNTAP PALU TERHAMBAT LAHAN
Sementara itu, Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan, dirinya sudah mengambil kebijakan untuk percepatan penyelesaian rehab dan rekonstruksi dampak bencana seperti mengalokasikan anggaran untuk pembebasan tanah di Kota Palu, Sigi dan Donggala.
Selain itu juga pematangan tanah Talise, pembebasan tanah pembangunan sarana air bersih sebesar Rp 61,8 miliar.
Baca Juga : Penyintas Huntap Duyu Kesulitan Air Bersih, Sehari hanya 2 Jam air mengalir
“Jika ada persyaratan yang memerlukan pernyataan saya, saya akan berikan agar percepatan realisasi rehab dan rekonstruksi dapat cepat terealisasi,” katanya. Rusdy Mastura juga meminta kepada kabupaten dan Kota Palu dapat menyiapkan seluruh persyaratan yang diperlukan Bank Dunia.