Pemerintah Kabupaten Sigi dukung pemerintah pusat menangani infrastruktur jalan dan jembatan pascabencana. Puluhan titik diruas jalan lintas Palu – Bangga sampai dengan Biromaru – Palolo, yang rusak sejak bencana gempabumi 28 September 2018 silam, kini mulai ditangani.
Rehabilitasi & rekontruksi jalan Palupi – Simoro, Kalukubula – Kalawara, Biromaru – Palolo dan Akses Huntap, yang tangani oleh Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN XIV) Palu, dibiayai dari dana Winrip IBRD Loan No 8043-D tahun anggaran 2019 – 2020.
Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta melalui Kepala dinas Pekerjaan Umum & Perumahan, Henrik mengaku mendukung penanganan yang dilakukan oleh kementrian PUPR dalam memulihkan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak tersebar dibeberapa wilayah dikabupaten Sigi.
“Kami sangat welcome dengan teman-teman dari BPJN dalam menangani jalan rusak akibat bencana. Pada Diskusi itu kan maunya kita, ditangani semua, ditangani sepanjang dari ujung ke ujung, cuman kan lagi-lagi tentu uang terbatas. Karena uang terbatas kita pilih examili, mana yang lebih prioritas” kata Henrik, ketika dikonfirmasi Koran Trilogi Jumat 14 Februari 2020.
Baca Juga : PASCA – BENCANA, PEMPROV SULTENG REKONTRUKSI JALAN KOTA PALU & SIGI
Sebagian besar jalan rusak itu, kata Henrik, terbentuk akibat dari patahan-patahan aspal pergerakan tanah dari gempabumi. Bahkan di sejumlah titik, lajur lintas kendaraan hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat. Akibatnya, setiap pengendara harus mengurangi kecepatan untuk menghindari lubang dan gundukan jalan rusak.
Untuk penangnan ruas jalan Biromaru – Palolo, lanjut Henrik, itu akan dikembalikan pada konsep semula. Hal itu dilakukan mengingat pertimbangan penataan asset masyarakat yang ikut bergeser akibat dampak likuefaksi yang berada didesa Jono Oge.
“Kalau ruas jalan briomaru palolo itukan konsepnya dikembalikan semula, karena kalau mau ikut exiting ya, susah !. Nanti bagaimana penataan asset masyarakat lagi, kan bergeser semua tuh akibat bencana likuefaksi. Kalau dikembalikan semula, saya justru heran kalau ada masalah ! “ jelasnya.
Rehabilitasi dan rekontruksi infrastruktur jalan dan jembatan non nasional yang dikerjakan oleh PT Wasco – Sarana KSO, dengan nomor kontrak 02-52/02-WINRIP-RR/RB/A/8043/11-19, senilai Rp73.335.407.000, ditangani oleh BPJN XIV Palu melalui Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) wilayah I, dengan masa pelaksanaan selama 390 hari kelender.
Pada penanganan tersebut, Henrik menjelaskan, Pemkab Sigi hanya dilibatkan untuk melakukan survey serta diskusi penanganan dan tidak terlibat langsung dalam penanganan secara fisik.
“Kita tidak terlibat dalam penanganan fisik itu, kita hanya dilibatkan untuk diskusi saja, yang mana yang terbaik menyusun desaign nya, kita kan hanya terima manfaat saja. Sebelum dilakukan pengukuran detil dan desaign detil, kita tentu diskusi dulu kan, mana yang terbaik. Didalam tehknologi sekarang banyak foto citra satelit jalan didapatkan sebelum bencana, teman teman APBN jagolah mendapatkan itu” ungkapnya.
Selain jalan provinsi itu, lanjut dia, ruas jalan yang menjadi kewenangan kabupaten Sigi juga tertangani oleh pihak BPJN XIV Palu, sepanjang tiga kilometer yang menghubungkan akses Huntap dari Biromaru menuju desa Pombewe. Namun, karena anggarannya terbatas, tentu dilakukan secara bertahap berdasarkan prioritas.
Baca Juga : DORONG KETAHANAN PANGAN, BWSS III PULIHKAN IRIGASI GUMBASA TAHAP I
“Untuk jalan kabupaten yang ditangani ada tuh yang dekat pasar arah ke huntap, judulnya itu jalan akses huntap, dan itu tidak ada masalah, kan ini terdampak bencana. Kalau yang lain itu seperti Palu – Kulawi, Palupi – Bangga dan Simoro itu tidak menerus, itu hanya spot – spot saja” bebernya.
Baca Juga : JBM TUNTASKAN PRESERVASI RUAS JALAN NASIONAL TOMATA – BETELEME
Selain penanganan rehabilitasi & rekontruksi yang ditangani oleh BPJN XIV Palu, Sekarang ini, Pemkab Sigi juga sedang gencar memperbaiki infranstruktur jalan yang rusak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat bencana alam.
Henrik mengatakan semua infrastruktur yang rusak akibat bencana alam di daerah itu akan diperbaiki kembali. Perbaikan itu, agar jalur pada ruas-ruas jalan utama kembali normal dan membutuhkan waktu dalam proses perbaikanya.
cialis 5mg online Renal impairment can significantly alter the disposition of tolterodine immediate release and its metabolites