Warga Desa Uso Akan Demo PT Donggi Senoro LNG
Dituding abai dengan aspirasi warga lingkar tambang, masyarakat Desa Uso, Kecamatan Batui, berencana menggelar aksi unjuk rasa ke area pabrik PT Donggi Senoro LNG, di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Senin 22 Januari 2024 mendatang.
Warga Desa Uso memilih untuk melakukan aksi demo PT Donggi Senoro LNG, di picu karena management perusahaan dianggap mengabaikan kewajiban tanggungjawab masalah sosial kepada masyarakat sekiatr pabrik.
Adapun beberapa hal yang akan menjadi tuntutan warga yang akan disuarakan dalam aksi tersebut terkait persaoalan sosial proses rekrutmen tenaga kerja lokal yang dianggap tidak sesuai di anataranya PT Donggi Senoro LNG harus memberikan kompensasi dari hasil produksi kepada masyarakat desa Uso, PT Donggi Senoro LNG dan PT ESSA untuk memperkerjakan 10 orang di masing-masing projeck,
Setiap rekrutmen tenaga kerja 50% wajib masyarakat desa Uso, 7 orang yang di putus kontrak oleh pihak CSR PT Donggi Senoro LNG harus kembali di pekerjakan, PT Donggi Senoro LNG dan PT ESSA harus merekrut Humas dari masyarakat desa USO dan An Rahmawati R Tekeng (Ex karyawan PT Indocater) harus digantikan oleh saudara kandungnya Herawati R Tekeng.
Dari 6 point tuntutan warga desa Uso yang berada disekitar lokasi pabrik PT Donggi Senoro LNG tersebut, sebenarnya sudah dilakukan upaya mediasi oleh pemerintah setempat yang disaksikan oleh Camat Batui dan element pemerintah setempat, akan tetapi tidak menemui titik temu sehingga rencana aksi demo itu akan dilakukan.
“Kami tidak akan melakukan aksi demo, ketika tuntutan kami dipenuhi oleh pihak perusahaan dan ditandatangani bersama hari ini. Kami merasa kecewa kepada pihak perusahaan atas pemutusan kontrak secara sepihak oleh pihak CSR PT Donggi Senoro LNG dan PT Indocater” ujar Korlap Adly Sutris yang didampingi oleh Markly Narrai kepada jurnalis Trilogi Sabtu 20 Januari 2024.
Menurutnya masyarakat desa Uso merasa dikecewakan atas kebijakan yang sudah dilakukan oleh pihak management PT Donggi Senoro LNG.
Mulai dari persoalan pemutusan kontrak kerja secara sepihak dan perekrutan tenaga kerja lokal yang diwarnai oleh sejumlah calo orang dalam perusahaan yang ikut memperkeruh masyarakat setempat untuk memperoleh kesempatan bekerja di perusahaan.
“Banyak isu yang beredar di masayarakat, ada dugaan perekrutan tenaga kerja yang di bayarkan kepada para oknum orang dalam perusahaan sebagai calo agar untuk meloloskan mereka. Di lain hal tuntutan kedua, Perusahaan ini juga dinilai tidak memiliki humas yang baik dalam memberikan penyampaian informasi kepada masyarakat” ujarnya.
Sementara itu, nada protes juga turut disampaikan oleh tokoh masyarakat desa Uso kepada management PT Donggi Senoro LNG pada pertemuan mediasi yang dilaksanakan di Balai Desa pada Sabtu sore 20 Januari 2024 itu. Mereka menuding, pihak perusahaan PT Donggi Senoro LNG tidak memprioritaskan kesempatan kerja bagi masyarakat disekitar pabrik.
“Dari Kedua Perusahaan ini, hanya sebagian kecil saja warga Desa Uso yang bekerja didalam, selebihnya hanya orang yang dari luar daerah yang ada kesana-kemari lalulalang kerja dengan memakai atribut baju Perusahaan. Lantas Bagaimana Perasaannya kita !” kata Rahmat Teno.