Sejumlah warga Desa Uso, Kecamatan Batui, mengeluhkan minimnya penyerapan tenaga kerja lokal oleh dua perusahaan industri raksasa yang bergerak di bidang tambang minyak dan gas bumi, yang beroperasi di wilayah Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah .
Masyarakat menuntut serapan tenaga kerja untuk masyarakat lingkungan sekitar perusahaan yang mana sudah menjadi kosentrasi Pemerintah Kabupaten Banggai.
Kedua perusahaan itu diantaranya PT Donggi Senoro LNG atau DSLNG merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri minyak dan gas bumi dan PT Panca Amara Utama (PAU) anak perusahaan dari PT Surya Esa Perkasa Tbk yang bergerak dibidang pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan liquefied petroleum gas atau LPG dan Kondensat. Perusahaan ini juga memiliki dan mengoperasikan kilang LPG terbesar kedua di Indonesia, tidak termasuk operator PSC.
Selasa 14 November 2023 sejumlah warga desa setempat tumpah ruah di jalan untuk melepas keberangkatan sejumlah pemuda warga lingkar sekitar perusahaan raksasa untuk merantau mencari pekerjaan di ke wilayah Kabupaten Morowali dan Sulawesi Tenggara.
Keberangkatan sejumlah pemuda itu untuk mencari kerja di wilayah lain menimbulkan rasa sedih bagi keluarga, hal itu disebabkan oleh minimya penyerapan tenaga kerja lokal oleh pihak kedua perusahaan. Meskipun faktanya, kedua korporasi raksasa yang menjadi objek vital nasional itu berdiri dan mengesplorasi sumber daya alam di wilayah sekitar penduduk Desa Uso di Kecamatan Batui.
“Sementara torang disini susah sekali badapat kerja di kampungnya torang ada dua perusahaan besar yang berdomisili ini di Desa Uso, Ada PT ESSA PAU dengan PT DSLNG Senoro, perusahaan paling besar diKabupaten Banggai. Tidak tega saya melihat mereka berangkat mencari kerja di kampung orang, Molibos Hondo (Kasian sekali-red)” ujar salah seorang warga setempat dengan dialeg Saluan, yang ditemui Trilogi.
Sementara itu Dirwan Manggulele Ketua BPD Desa Uso yang juga ikut melepas keberangkatan sejumlah pemuda untuk merantau ke wilayah Morowali dan Sulawesi Tenggara, mengaku kecewa dengan pihak management kedua perusahaan terkait minimnya penyerapan tenaga kerja local.
Menurutnya pihak perusahaan PT DSLNG dan PT ESSA PAU belum bisa mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja bagi warga sekitar lingkungan perusahaan. Padahal Pemerintah Desa Uso sudah berulang kali mengadukan persoalan ini ke pihak DPRD Kabupaten Banggai untuk difasilitasi.
“Sejak kepala desa sebelumnya, persoalan ini kita sudah adukan ke DPRD di Komisi III bahkan berulang-ulang membicarakan persoalan ini, sehingga melahirkan rekomendasi dari DPRD terkait perekrutan tenaga kerja lokal yang berada di ring satu perusahaan ini menjadi skala prioritas untuk mengurangi pengangguran” ujar Dirwan Manggulele kepada jurnalis Trilogi.