Masyarakat nelayan sekitar pantai Desa Donggulu mengeluh karena airnya busuk dan ikannya bermatian. Buangan limbah pakan tambak udang vaname milik PT Esaputlii Prakarsa Utama (EPU), AMDAL dan UPL- nya tak bisa diandalkan.
Instalasi pembuangan air limbah pakan milik PT EPU telah mencemari air laut sekitar pantai Desa Donggolu, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong. Instalasi pipa itu mengeluarkan cairan berbusa ke pantai.
Cairan itu telah mengakibatkan warna air laut yang semula kebiruan menjadi putih berbusa dan mengeluarkan aroma tak sedap.
Tak jarang sejumlah warga menemukan sejumlah bangkai ikan yang mengapung di pantai akibat ditenggarai dampak dari pencemaran limbah pakan dari tambak milik PT EPU.
Melalui keteranganya secara tertulis yang diterima Media Konsorsium di Kota Palu, kordinator kelompok nelayan Karya Bahari Desa Donggulu Induk, Nasar Alamri merasa resah akibat limbah tambak Undang Vaname milik PT Esaputlii Prakarsa Utama.
Menurutnya keluhan kelompok nelayan tersebut, dituangkan dalam surat pernyataan sikap yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Esaputlii Prakarsa Utama pada 28 April 2023 silam.
Dalam surat yang ditandatangani Koordinator Kelompok Nelayan Karya Bahari, Nasar Alamri, terdapat sejumlah poin dalam pernyataan sikap karena dampak limbah yang ditimbulkan dinilai telah merugikan para nelayan setempat.
Keluhan yang tertuang dalam surat itu, yakni masyarakat nelayan banyak mengalami kerugian, dalam hal ini jarak tempuh melaut.
Di mana sebelumnya para nelayan Desa Donggulu Induk, khususnya nelayan Dusun Delapan melaut memakan waktu hanya 30 menit untuk bisa memancing ikan, tetapi dengan adanya proyek investasi tambak udang vaname PT Esaputlii Prakarsa Utama, maka saat ini nelayan melaut memakan waktu 2-3 jam untuk bisa memancing ikan.
Dengan jarak tempuh yang menyita waktu 2-3 jam akan menguras Bahan Bakar Minyak (BBM) mesin ketinting lebih banyak lagi.
“Kemudian kami menduga air laut sudah tidak steril lagi, karena adanya sisa-sisa pembuangan limbah pakan,” tutur Koordinator Nelayan, Nasar mewakili seluruh anggota kelompok nelayan Karya Bahari saat dihubungi tim Media Konsorsium Sulteng.