Proyek jalan Lingkar Kabonga Salubomba senilai Rp9,7 Miliar, perlu dibongkar. Dugaan peran orang dekat Bupati Kasman Lassa, pun disorot !. Perusahaan mereka disebut di istimewakan dalam tender milik pemerintah Kabupaten Donggala.
Orang dekat Bupati itu juga ditenggarai mendapat karpet merah untuk memenangkan proyek yang di biayai oleh APBD Donggala pada tahun angaran 2021 lalu. Lantas, Jejak siapa di proyek jalan lingkar Kabonga Salubomba ?. Berikut penelusuran Trilogi.
Baca Juga : Dua Babeh Belum Tersentuh !
Ditengah korupsi merajalela, selalu ada orang jujur yang memberi harapan. Penelusuran Trilogi belum lama ini, mengungkap satu nama yang terkait dalam urusan proyek tersebut. Nama itu juga kerap disebut sebagai mata rantai jaringan dari dalam lingkaran kekuasaan di Donggala.
Dia adalah Sufriadi Arif !. Pemuda asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini, ditenggarai terlibat dalam urusan pelaksana proyek Rekontruksi Peningkatan Jalan Lingkar Kabonga Salubomba senilai Rp9,797.979.000, yang dikerjakan oleh CV Rezky Jaya.
Sufriadi Arif juga dikenal lincah bergerak di antara bisnis dan politik. Sebagai seorang pengurus parpol yang menjabat sebagai ketua DPD Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Wajo, dia juga dikabarkan dekat dengan Bupati Donggala, Kasman Lasa. Ada bukti foto !.
Baca Juga : Dua Babeh di Pusaran Proyek Bencana
Sufriadi Arif ditenggarai memainkan proyek jalan milik pemerintah Donggala, dengan menggunakan perusahaan pinjaman. Perusahaan itu CV Rezky Jaya yang tercatat beralamat di Jl. Nuri Lr 300, Kecamatan Mariso, Kota Makasar, dengan NPWP 80.394.879.3-804.000.
Sumber Trilogi bercerita jika Sufriadi Arif lah, pemilik proyek Rekontruksi Peningkatan Jalan Lingkar Kabonga Salubomba senilai Rp9,797.979.000, yang dikerjakan oleh CV Rezky Jaya dengan menggunakan perusahaan pinjaman.
“Dia yang punya pekerjaan (Sufriadi Arif –red)!. Sepertinya bukan dia direkturnya, Itu perusahaan pinjaman” singkatnya sembari meminta identitasnya tidak di publis.
Sebelumnya diberitakan dalam judul “Begini Indikasi Penyimpangan pada Proyek Rp9,7 Miliar di Donggala, BPK Diminta Turun Audit Investigatif”, ditemukan ada indikasi penyimpangan terkait proyek rekontruksi peningkatan jalan Kabupaten Lingkar Kabonga – Salubomba, Kecamatan Banawa, tahun anggaran 2021.
Baca Juga : Tender Bermasalah Proyek Jalan Lingkar
Hasil riset penjabaran Trilogi, indikasi penyimpangan berdasarkan fakta yang ditemui dilapangan diantaranya Pemenang lelang Rekontruksi Peningkatan Jalan Kabupaten Lingkar Kabonga – Salubomba yaitu CV Rezky Jaya adalah pemenang kedua harga penawaran terendah dari 22 peserta yang ikut lelang ditetapkan oleh pihak panitia lelang pada tanggal 9 Juli lalu.
Kemudian Indikasi rekayasa lainya yaitu saat proses pelelangan peningkatan jalan Kabupaten Lingkar Kabonga – Salubomba untuk memenangkan CV Rezky Jaya, pada tahap Administrasi evaluasi, Kualifikasi, Teknis dan harga yang dilakukan pada tanggal 5-7 Juli 2021, panitia lelang menggunakan standar penilaian yang berbeda dalam mengevaluasi dokumen dengan rekanan lain dengan alasan tidak melampirkan bukti kepemilikan sewa untuk peralatan.
Hal Ini kuat dugaan adanya Penyimpangan untuk melakukan ‘pengaturan' pelelangan untuk memenangkan perusahaan kontraktor tertentu. Selain itu pada tahapan lelang yang diikuti sebanayak 22 perusahaan peserta lelang hanya ada lima perusahaan yang memasukan penawaran pada proyek ini.
Berikut ini daftar kelima perusahaan yang ikut lelang dengan nilai HPS pekerjaan sebesar Rp9,998.896.407.11.
1. CV Yusran Karya Pratama, nilai penawaran Rp9,772.727.910.59
2. CV Rezky Jaya, nilai penawaran Rp9,797.979.319.51
3. CV Zarwa Pentas Persada, nilai penawaran Rp9,857.8796.108.34
4. CV Cahaya Mulya, nilai penawaran Rp9,891.613.253.36
5. CV Amika Joint Kontruksi, nilai penawaran Rp9,950.233.936.54
Proses lelang proyek Pemerintah Donggala, perlu perombakan total. Aneka macam “Permainan” terjadi sehingga sebagian proyek diduga terindikasi rasuah.
Baca Juga : BONGKAR DULU TERSANGKA KEMUDIAN
Meskipun prosesnya dilakukan secara elektronik, namun celah untuk memainkan itu masih terbuka lebar. Bukti terbaru kali ini, proyek Rekontruksi Peningkatan Jalan Lingkar Kabonga Salubomba, ditenggarai telah dipersiapkan sebelum lelang.
Skema permainan terorganisir serta tak lazim itu terbaca sejak pertengaahan berjalanya proyek itu di tahun lalu.
Minimnya efisiensi kontrak terhadap nilai HPS, menjadi petunjuk awal untuk membongkar tabiat oleh sejumlah aktor yang terlibat bermain dibelakang. Peristiwa ini tidak main-main !. Meski isinya tak baru-baru amat, petunjuk kali ini gaungnya berbeda !.
Dari teman ngobrol meningkat menjadi teman berdiskusi, lalu menjadi teman bisnis. Makin asyik, makin mendalam hubunganya. Dari urusan pribadi merembes ke urusan proyek. Hal ini tergambarkan dari kesimpulan sepenggal cerita penuturan sumber Trilogi ini.
Baca Juga : NGERI-NGERI SUAP…!
Sufriadi Arif, sudah dipastikan mengetahui persis apa yang telah dilakukanya sepanjang karirnya di dunia bisnis kontraktor. Namanya muncul dalam sengkarut urusan proyek di hajatan dinas PUPR Donggala.
Dengan kejadian ini, tentunya publik menunggu gerakan pihak aparat yang terkait untuk mengusut kegiatan yang diduga menyerempet rambu dalam proses pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Donggala.
Akankah, ini menjadi petunjuk awal bagi aparat penegak hukum untuk memutus mata rantai permainian ini ?. Kita tunggu kabar selanjutnya.