Ketua DPC APRI Tolitoli membantah pernyataan Dirut PT Sulteng Mineral Sejahtera Akhmad Sumarling, yang menyatakan pihaknya bersinergi terkait Wilayah Pertambangan Rakyat atau WPR Desa Oyom.
Akhmad Sumarling sebelumnya pada salah satu media online menyatakan bahwa sudah ada Surat Keputusan (SK) kepengurusan Responsible Mining Community atau RMC sebanyak 23 kelompok yang beranggotakan kurang lebih 450 orang masyarakat setempat dan masyarakat adat Dondo.
Pernyataan Akhmad Sumarling tersebut dengan tegas dibantah oleh Ketua DPC APRI Tolitoli Venus AK Heidemans sebagaimana disampaikan Ketua Harian Asosiasi Pertambangan Rakyat Indonesia atau APRI Tolitoli, Marwan AK dalam rilis resminya, Sabtu 10 Desember 2022.
Menurut Marwan, sampai saat ini tidak pernah ada kerjasama antara PT SMS dan APRI DPC Tolitoli .
“Program kerja APRI dari pusat sampai daerah sangat jelas, tugas kami memfasilitasi penambang rakyat melalui Responsible Mining Community (RMC) dan memberikan edukasi terkait tata cara penambangan yang bertanggung jawab dan senantiasa memperhatikan kearifan lokal. Jadi kalau ada statement dari PT SMS bahwa sudah ada SK RMC bahkan sampai 23 RMC itu sangat tidak benar,” tegas Marwan.
Marwan menegaskan, sebelum jadi Ketua DPC APRI Tolitoli Venus adalah Ketua Harian dan tidak pernah kenal, apalagi bertemu dengan Direktur Utama PT SMS. kalaupun ada komunikasi dan kerjasama yang dilakukan, itu berarti bersifat personal antara Akhmad Sumarling dan entah siapa di dalam kepengurusan APRI DPC Tolitoli .
Sebagai catatan, APRI tidak pernah mengadakan rapat dan kesepakatan terkait kerjasama dengan oknum manapun untuk menggiring masyarakat membentuk RMC dengan mengesampingkan kelompok masyarakat yang sudah lebih dulu ada untuk tujuan korporasi.
Marwan juga menegaskan, dirinya juga sudah mengkonfirmasi terkait pernyataan 12 RMC yang diajukan apakah sudah memenuhi persyaratan dan biaya pendaftaran kepada Bendahara APRI DPW Sulawesi Tengah, Jean Wulur.