Ruas Lingadan
Orientasi perencanaan infrastruktur jalan mesti mengantipasi dampak cuaca ekstrem. Apalagi, cuaca ekstrem berpotensi semakin sering terjadi seiring perubahan iklim.
Faktor risiko cuaca ekstrem harus dimasukkan dalam perencanaan infrastruktur jalan. Tujuan pembangunan infrastruktur jalan perlu diarahkan pada pencapaian sistem yang memiliki ketahanan.
Baca Juga : BPJN Sulteng Urai Penanganan Konektivitas Masalah Banjir Umu Paleleh
Hal ini yang dilakukan oleh PPK 1.3 Sulawesi Tengah, M Ari Subdra, ST,. MT dalam menangani paket preservasi jalan Lingadan-Bts Kota Tolitoli-Solondou-Malala yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana dari PT Bina Kaili.
“Dengan konektivitas yang semakin lancar, akan membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut,” kata Ari Subdrah.
PPK 1.3 Satker PJN wilayah 1, M Ari Subdra mengatakan, peningkatan kualitas jalan ini dilakukan guna meningkatkan konektivitas antar wilayah di Kabupaten Tolitoli dan sekitarnya. Sehingga mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.
Baca Juga : BPJN Sulteng Temui Walikota Palu Bahas Penataan Jalur Pedestrian Dalam Kota
Preservasi jalan ini, kata Ari Subdrah, dilakukan guna mendukung peningkatan kemantapan jalan Lintas utara Sulawesi Tengah, terlebih ruas jalan tersebut menghubungkan satu Kabupaten di Sulawesi Tengah yaitu Buol dan Provinsi Gorontalo.
Di samping itu, untuk meningkatkan capaian waktu tempuh, PPK 1.3 Satker PJN wilayah 1, juga melakukan pelebaran jalan agar sesuai dengan Standar Jalan Nasional.
“Tantangan cuaca ektrem akhir-akhir ini, tidak akan menggangu target tahun ini sehingga pelaksanaan preservasi jalan bisa selesai lebih cepat dan tidak lewat tahun anggaran” sebut Ari Subadrah.
Baca Juga : Kiprah BPJN Sulteng di Bumi Tadulako
Pekerjaan preservasi jalan ini dimulai sejak 1 Maret 2024 dan ditargetkan selesai pada Desember 2024 mendatang.
Dengan nilai kontrak sebesar Rp16,445 miliar, panjang jalan yang ditangani secara efektif pada Paket Preservasi Jalan Lingadan-Bts Kota Tolitoli-Silondou-Malala yaitu 5,9 km, dengan melipurti rincian pekerjaan sebagai berikut :
• Rutin kondisi 50,71 Km
• Penunjang Holding 9,57 Km
• Rehab Minor 5,90 Km
• Preventif 1,56 Km
• Off Pavement 0,02 Km
• Rehab Jembatan 46,20 Km
• Berkala Jembatan 72,4 Km
PPK 1.3 Provinsi Sulawesi Tengah juga tengah melaksanakan paket pekerjaan lain, yaitu Paket Preservasi Jalan Bts Kota Tolitoli-Silondou sepanjang 34,1 Km yang meliputi penanganan khusus di segmen Bambuan dan penurunan landai jalan di gunung Pangi.
Saat ini sedang dalam pelaksanaan dengan kontrak akhir tahun jamak, dengan total nilai kontrak anggaran untuk preservasi jalan ini sebesar Rp243,230 miliar yang dikerjakan oleh PT AKAS.
Baca Juga : Teknologi Matras Bambu di Proyek Bambuan
“Untuk penurunan landai jalan di gunung Pangi itu sudah selesai dilakukan pemadatan LPA. Saat ini progress pekerjaan preservasi jalan masih sesuai dengan target. Untuk kendala, memang ada dari segi cuaca. Tapi sejauh ini dapat dikondisikan supaya sesuai dengan target penyelesaian pekerjaan” jelas Ari Subdrah.
Ari Subdra berharap untuk selalu menjaga kerapihan selama pelaksanaan pekerjaan preservasi jalan di Ruas Lingadan. Terlebih, jalan ini merupakan jalan penghubung antar daerah dan provinsi.
“Selama pelaksanaan pekerjaan paket preservasi ini bisa berjalan dengan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, daan tepat administrasi. Sehingga nantinya, bisa dinikmati oleh masyarakat dan menambah nilai kemantapan jalan khususnya di wilayah PPK 1.3 Provinsi Sulawesi Tengah” harapnya.