Proyek Penanganan Lereng Ruas Tambu – Tompe – Pantoloan mengalami longsor dan menyebabkan satu pekerja tewas. Pemerintah diminta menginvestigasi secara menyeluruh pada proyek senilai Rp61,3 miliar itu.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hingga Kepolisian harus menyelidiki dugaan penyebab kecelakaan proyek milik Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah tersebut. Upaya Polri melibatkan pihak luar perlu dilakukan, agar hasil penyelidikan komperhensif.
Suara gemuruh terjadi di Kilometer 45 Jalur pegunungan Desa Enu, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, pada ahad 5 Maret 2023.
Gemuruh tersebut muncul dari area lokasi proyek cuttingan gunung yang digarap oleh PT Anugerah Karya Agra Sentosa atau AKAS yang kemudian menghantam para pekerja dibawahnya.
Dari data rilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Donggala melaporkan satu dari tiga korban tertimpa longsor di Kilometer 45 Desa Enu, satu diantaranya meninggal dunia.
“Tiga korban tertimpa longsor, dan dilaporkan satu orang korban meninggal” kata Kepala BPBD Donggala Akris Fattah Yunus dalam rilisnya.
Akris membeberkan, tiga korban tersebut merupakan pekerja konstruksi yang sedang melakukan penanganan lereng ruas jalan arah pantai barat kabupaten tersebut, dan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14:00 WITA.
Akibat dari kecelakaan dilokasi proyek itu, satu pekerja meninggal dunia dan lainya mengalami luka. Ketiga korban ikabarkan merupakan warga dari luar Sulawesi.
“Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 15.00 WITA. Dua korban mengalami patah tulang dan luka berat atas nama Taufik 22 Tahun dan Saifudin 29 Tahun” bebernya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Trilogi dibeberapa sumber, bahwa proyek tersebut digarap oleh PT AKAS sesuai dengan tertera di Nomor kontrak HK 0201-Bb14.5.6/PEN.LERENG/JICA-IRSL/01 tersebut kemudian disubkon ke pihak PT SMN Bangun Nusantara.