Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah melalui Satker PJN wilayah II, ikut mendorong ekonomi masyarakat setempat melalui program infrastruktur kerakyatan yang dikemas melalui skema Padat Karya Tunai (PKT) yang menyasar penanganan jalan dan jembatan.
Pada Tahun anggaran 2022 ini, PPK 2.3 dibawah kendali Satker PJN wilayah II telah mengalokasikan anggaran swakelola untuk pemeliharaan rutin jalan dengan alokasi anggaran sebanyak Rp3,4 milyar untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal, sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
Selain jalan, PKT rutin juga dilaksanakan melalui pekerjaan pemeliharaan jembatan yang menggunakan skema swadaya masyarakat dengan anggaran sebesar Rp700 juta, misalkan untuk pengecatan rangka jembatan. Saat ini progres semua kegiatan padat karya tunai tersebut masih dalam tahap on the track.
Nurhasana yang menjabat sebagai PPK 2.3 mengatakan Program padat karya tunai ini dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Secara total panjang penanganan untuk program padat karya tunai itu, meliputi beberpa item pekerjaan diantaranya kegiatan rabat beton, pembersihan longsoran, revitalisasi drainase jalan dan pengendalian tanaman.
Pembenahan semua kegiatan itu dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ruas jalan, untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional di sepanjang jalur kebun kopi.
“Kalau untuk panjang ruas penanganan, sepanjang ruas Tawaeli, Nupabomba, Kebun kopi, Toboli. Penangananya bukan kontrak, tapi swakelola saja” kata Nurhasana kepada Trilogi.
Menurutnya program padat karya Infrastruktur berbasis Masyarakat itu, dilakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi masyarakat setempat melalui kegiatan pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dengan anggaran swakelola.
Khusus untuk ruas jalan nasional yang menjadi kewenangan PPK 2.3 sepanjang 45 kilometer yang melintasi jalur kebun kopi, BPJN Sulawesi Tengah melaksanakan program padat karya dengan jenis PKT rutin untuk pembersihan median jalan, PKT Revitalisasi drainase dan PKT jembatan yang melibatkan warga setempat sebanyak 250 Hari Orang Kerja (HOK).
“Anggaran swakelola tahun ini 3,4 M untuk rutin jalan dan 700 untuk jembatan. Tenaga kerja terserap untuk rutin jalan, tertinggi 150 orang sedangkan jembatan 100 orang” jelasnya.
Dengan percepatan realisasi program padat karya tunai ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat ditengah kondisi ekonomi global pasca Pandemi Covid-19. Selain itu program infrastruktur kerakyatan ini untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa.
Melalui program padat karya tunai oleh penduduk setempat, diberikan dengan sistem upah harian atau mingguan, sehingga menambah penghasilan dan stimulan pemulihan ekonomi lokal.
Tujuan utama pada program padat karya tunai di Bidang jalan dan jembatan ini adalah memperbaiki dan memelihara jalan dan jembatan yang pengerjaannya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan diberikan upah sehingga menambah penghasilan.