Seorang karyawan titipan PT Bukit Smelter Indonesi (BSI) yang bekerja diarea tambang nikel milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang berlokasi didesa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Morowali, menderita luka bakar serius akibat kecelakaan kerja terpapar suhu panas setelah terjadi ledakan pada bagian Gate Baghause Burnergun Kiln, Selasa 22 oktober 2019 pukul 15.30 WITA.
Korban dilaporkan mengalami cidera berat setelah sekujur tubuhnya melepuh akibat terpaah suhu panas. Sesaat setelah kejadian, korban sempat mendapat perawatan sementara diklinik perusahaan dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Morowali. Korban yang diketahui bernama La Ode Abdul Riyan dengan NIK 82100160 yang bekerja pada Divisi Furnace CSI itu diketahui warga Provinsi Sulawesi Tenggara, kini masih mendapat perawatan intesif oleh pihak RSUD Morowali.
Baca Juga : UNTUNG RUGI DIJALAN NEGARA
Baca Juga : SINYAL DARURAT KRISIS LINGKUNGAN
Kordinator Divisi Komunikasi Hubungan Media PT IMIP, Dedy Kurniawan yang dikonfirmasi Koran Trilogi di Palu, membenarkan peristiwa ledakan yang terjadi dikawasan pertambangan PT IMIP yang memakan korban satu orang pekerja.
“Ya benar. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 wita. Saat itu korban atas nama La ode abdul riyan sedang bertugas memasang sign atau rambu2 peringatan atau penunjuk arah. Tiba2 terjadi sambaran api yg mengenai korban” kata Dedy Kurniawan, melalui pesan elektronik yang diterima Koran Trilogi, Selasa malam.
Setelah terjadi kecelakaan itu, kata Dedy Kurniawan, korban sempat mendapat penanganan medis sementara diklinik area perusahaan sebelum dirujuk ke RSUD Morowali. Akibat dari peristiwa itu, pihak perusahaan mengaku akan menanggung biaya pengobatan korban selama perawatan.
“Setelah dirawat di klinik perusahaan lalu dirujuk ke rumah sakit bungku. Mengenai penyebab kecelakaan saat ini masih dalam proses investigasi tim safety perusahaan. Seluruh biaya pengobatan ditanggung perusahaan. Jika sdh sembuh korban juga tetap diberi ruang utk bekerja di perusahaan yg sama” ujarnya.
Peristiwa ledakan yang memakan korban jiwa diduga akibat tindakan pekerja yang mengurangi potensial efektifitas keamanan saat bekerja sehingga menimbulkan peristiwa ledakan pada bagian Gate Baghause Burnergun Kiln itu, dibantah oleh Dedy Kurniawan. Menurutnya, pihak management perusahaan telah menerapkan prosedur keamanan kepada setiap pekerja diarea berbahaya.
“Mengenai human error atau bukan kami blm bisa memastikan karena masih dlm proses investigasi tim safety. Prosedur safety selama ini berjalan sesuai standar keamanan operasional. Setiap pekerja diarea berbahaya wajib untuk ikut briefing sebelum memulai pekerjaan dan wajib menyiapkan alat2 pelindung diri” imbuhnya, sembari menambahkan jika investigasi itu dilakukan oleh tim safety perusahaan, dan akan mempersilahkan instansi berwenang untuk lakukan investigasi.
Diwaktu yang sama Kapolres Morowali AKBP Bagus Setiawan yang dihubungi melalui pesan elektronik di Palu secara singkat mengakui peristiwa ledakan dikawasan pertambangan nikel PT IMIP Selasa sore. Saat ini, kata Bagus Setiawan, sudah menurunkan tim investigasi kelokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang pimpin oleh Kasat Reskrim Polres Morowali untuk meneyelidiki kejadin itu.
“Ini masih sementara kami dalami bpk, Siap bpk sudah. Di pimpin oleh kasat reskrim .. makanya ini kami masih dalami, Nanti kalo sudah hasil kami kabarin ya bpk” ujar Kapolre Morowali AKBP Bagus Setiawan kepada Koran Trilogi.
Berdasarkan informasi keterangan saksi dan analisa di TKP kronologi sementara yang berhasil dihimpun Koran Trilogi, peristiwa ledakan itu terjadi berawal Pada saat setelah melakukan briefing pada pukul 15:00 shift 2 beberapa karyawan furnace ditugaskan untuk melakukan pemasangan SIGN dari platform 0 m sampai 29 Meter antara furnace 1&2 CSI.
Pada saat sampai di tangga antara platform 14 – 19 terjadi kebakaran Yang berdasarkan keterangan saksi dan analisa di lapangan di sebabkan adanya kebocoran pada bagian gate baghause burnergun kiln sehingga mengakibatkan keluarnya semburan batubara halus, sementara di area accident banyak kegiatan pengelasan dan sumber panas lainnya di karena masih dalam tahap konstruksi.
Akibat aktifitas pengelasan diarea itu, Sehingga memicu nyala api dari yang menyambar bagian tumpukan batubara halus tersebut sehingga tiba-tiba terjadi semburan api yang mengenai hampir seluruh anggota tubuh korban yang kebetulan jarak dari titik semburan berdekatan dengan korban.
Terkait dengan rentetan peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi dikawasan pertambangan milik PT IMIP, diduga kuat adanya standar keselamatan kerja rendah menjadi penyebab utama kecelakan kerja dalam kompleks pengelolaan pabrik nikel. Peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi diarea kawasan nikel itu, bukan kali pertama.
Kecelakaan kerja lagi lagi terjadi, hakikatnya setiap pekerja buruh memiliki hak untuk mendapatkan keselamatan atas keselamatan dan kesehatan kerja K3 demikian yang disebut dalam Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, untuk itu Pemerintah provinsi dan kabupaten harus mengevaluasi perusahaan tersebut untuk lebih perhatian terhadap pekerja.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Morowali melalui Bupati Taslim yang dihubungi dari Palu melalui pesan elektronik Selasa malam terkait peristiwa ledakan yang terjadi kawasan pertambangan nikel milik PT IMIP, memilih menutup diri rapat-rapat untuk tidak memberikan informasi sedikit pun. Sampai berita ini diterbitkan Bupati Taslim masih memilih bungkam.