Perumahan dan Permukiman skala besar adalah skenario dan solusi Pemerintah dalam mengejar kekurangan kebutuhan backlog Huntap bagi penyintas di Sulawesi Tengah.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) dan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II, tengah fokus menuntaskan percepatan Rehabilitasi dan Rekontruksi pasca bencana di Sulawesi Tengah sesuai intruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2022.
Skenario penyediaan hunian tetap atau Huntap di Sulteng saat ini dilakukan dengan tiga skema, diantaranya relokasi kawasan besar, relokasi satelit dan relokasi mandiri.
Untuk skala besar yaitu dengan huntap relokasi tersebut dibangun nantinya menjadi kawasan permukiman baru dengan kelengkapan infrastruktur didalamnya.
Kepala BPPW Sulawesi Tengah, Sahbuddin melalui Subaedi PPK Prasarana Kawasan Permukiman (PKP) mengatakan saat ini penanganan infrastruktur kawasan pemukiman untuk relokasi besar di tiga titik lokasi huntap sedang berjalan.
Subaedi menjelaskan, BPPW Sulteng dalam kaitan percepatan pembangunan Huntap, bertugas hanya sebatas membangun tapak dan infrastruktur penunjang. Sementara untuk pembangunan fisik Huntap, nantinya akan dilakukan oleh BP2P Sulawesi II.
“Kalau soal tapak, kita siapkan untuk mereka artinya kita berusaha untuk tidak mengganggu progresnya. Mekanisme kita, mana lahan sudah siap kita langsung serahkan ke mereka. Intinya kami di BPPW ya, berusaha supaya kejadian yang lalu itu tidak terulang. Sekarang kita mempercepat pekerjaan yang memang tidak berbenturan di satu titik” jelasnya.
Menurut Subaedi, awal pelaksanaan proyek kemanusian itu memang sedikit mengalami keterlambatan dikarenakan harus membuat Siteplant baru dan mengukur ulang, akan tetapi ketika Siteplant dan Elevasi sudah siap sehingga proses pembangunan infrastruktur bergerak terus.
Sejauh ini, kata dia, penanganan tapak huntap dan pembangunan infrastruktur penunjang terus dilakukan, meskipun dalam proses itu masih ada saja warga yang mengaku pemilik lahan melakukan kaplingan di area lokasi pembangunan huntap.
“Itu memang ada beberapa titik yang masih ada persoalan, tapi kita sudah kordinasikan dan Pemda sudah ada examplinya kalau tidak salah akhir bulan, itu mereka sudah mau mengclearkan. Tapi secara umum sih tidak mengganggu Siteplant, kalau yang masih ada masalah ya, memang kita Hole dulu tapi tidak mengganggu yang lain” ujarnya.