Sementara itu Kepala Satuan Kerja (SATKER) BP2P Sulawesi II, Erpika Ansela Surira melalui Zulfahmi PPK Huntap Pasca Bencana, menjelaskan bahwa saat ini sejumlah vendor pembangunan huntap tengah memproduksi sejumlah panel produk RISHA sembari menunggu kesiapan tapak dan infrastruktur yang dibangun oleh BPPW Sulteng.
Zulfahmi mengemukakan percepatan pembangunan huntap ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2023 ini. Sepanjang tidak ada kendala mengenai perubahan diarea lokasi huntap, maka sejumlah kontraktor huntap segera melaksanakan kontruksinya sesuai dengan kesiapan tapak.
“Pada intinya, lahan harus clear and clean. Ketika itu sudah terpenuhi, kegiatan konstruksi juga semakin cepat. Sejauh ini kami fokus pada pembuatan panel RISHA dulu sambil menunggu kesiapan lahan yang dikerjakan oleh BPPW. Jika sudah clear, kegiatan kontruksi huntapnya langsung jalan dan kami upayakan tahun ini akan rampung” kata Zulfahmi.
Menurut Zulfahmi, BP2P Sulawesi II sesuai intruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2022 tentang percepatan Rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana, dalam kaitanya bertugas untuk menyiapkan bangunan Huntap sebanyak 4,053 unit yang tersebar di Kota Palu, Sigi dan Donggala sesuai dengan jumlah Warga Terdampak Bencana atau WTB yang disepakati antara Kementrian PUPR dan pemerintah daerah.
Menanggapi informasi keterlambatan pembangunan huntap, Zulfahmi membeberkan sejauh ini BP2P Sulawesi II hanya menemui kendala kesiapan lahan dan pembangunan infrastruktur yang dikerjakan oleh BPPW diarea huntap untuk relokasi korban bencana yang ada dikawasan Tondo II, Talise dan Petobo.
Zulfahmi menjelaskan, keterlambatan pembangunan huntap bukan karena masalah konstruksi maupun anggaran, melainkan karena ketersedian tapak hunian masih dalam proses pekerjaan oleh BPPW Sulteng.
“Sejauh ini Balai Perumahan kordinasi terus dengan BPPW. Jika lahanya sudah dikunci dan tidak ada pergeseran lagi, kegiatan kontruksi huntap langsung jalan. Saat ini kan, BPPW menangani land clearing dan pembangunan infrastruktur dan itu sudah kami laporkan juga ke Ditjend Perumahan” jelasnya.
Percepatan pembangunan huntap di Sulteng, saat ini dilakukan secara kolaborasi antara BPPW Sulawesi Tengah yang menangani infrastruktur jalan lingkungan, saluran drainase, Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) dan sarana penunjang lainya.
Sementara BP2P Sulawesi II akan menangani pembangunan huntap sebanyak 4,053 unit yang tersebar direlokasi kawasan besar Talise sebanyak 712 unit untuk tahap 2A, kawasan Tondo II sebanyak 1,321 unit untuk tahab 2B, kawasan Petobo sebanyak 535 unit untuk tahap 2C.
Selanjutnya untuk penyediaan huntap relokasi satelit tahap 2D dibangun sebanyak 449 unit yang tersebar di Kota Palu, Huntap Mandiri sebanyak 129 unit, Talise 66 unit, Petobo 115 unit, Ujumbou 46 unit, Tondo 34 unit, Lende Tovea I dan II sebanyak 25 unit, Lende Tovea III sebanyak 16 unit, Lende Induk 9 unit, Tompe 7 unit, Wani 4 unit dan Lompio 2 unit.