Hal ini tentunya, akan berisiko bagi pengendara yang melintas diwilayah itu, apalagi kondisi dijalan itu aspalnya juga terlihat striping atau penglupasan lapisan permukaan yang ditenggarai akibat kurangnya ikatan antara lapisan bawah jalan dan lapisan permukaan.
Untuk menanggapi temuan kerusakan di sepanjang ruas jalan nasional Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol, Endi yang memangku jabatan sebagai PPK 1.1 Satker PJN wilayah 1 Provinsi Sulawesi Tengah yang berwenang menjaga kondisi kemantapan ruas jalan tersebut, justru memilih irit komentar.
Bahkan pesan yang dikirim sehari sebelumnya, justru baru terjawab berselang sehari kemudian. “Terima kasih infonya mas, kita tindak lanjuti” jawabnya melalui pesan yang diterima Trilogi, Rabu 8 November 2023.
Diketahui untuk tahun anggaran 2023 ini PPK 1.1 Satker PJN wilayah 1 Provinsi Sulawesi Tengah melalui penyedia jasa PT Alliesan, melaksanakan kegiatan preservasi ruas jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol dengan nilai kontrak Rp20,9 miliar untuk menjaga kondisi kemantapan jalan.
PPK 1.1 bersama kontraktornya PT Alliesan melaksanakan sejumlah pekerjaan meliputi penanganan beberapa titik longsoran, drainase, holding, rekontruksi jalan, pemeliharan dan rehabilitasi jembatan serta paket penanganan abrasi pantai yang dilakukan di 2 segmen.
Penanganan sejumlah paket preservasi jalan untuk menjaga kondisi kemantapan jalan nasional khususnya sepanjang ruas Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol, banyak pihak menilai tidak andal merancang serta mengelolah anggaran. Asumsi meleset jauh. Pengucuran anggaran melaju deras, anggaran hilang rusak jalan terbilang.
Memasuki penghujun tahun 2023 ini penanganan paket preservasi ruas jalan nasional di sepanjang Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol mengalami empot-empotan. Preservasi ruas jalan lintas barat Provinsi Sulawesi Tengah itu,rusak ada di mana-mana. Ujung koridor penghubung Provinsi Sulawesi Tengah dengan Gorontalo itu, masih mengkhawatirkan.
Anggaran program Preservasi diruas jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol, semakin terkikis dalam 5 tahun terakhir. Program Preservasi untuk pemeliharaan jalan Nasional, Satker PJN Wilayah 1 jalan ditempat.
Sebelas bulan berlalu setelah dikucurkan dana puluhan miliar untuk perbaikan jalan, program preservasi belum bisa memulihkan kondisi jalan rusak menjadi baik. Ibarat membangun rel tanpa kereta. Proyek preservasi itu tidak berjalan maksimal seperti digembar-gemborkan.
Berdasarkan catatan Trilogi, untuk penanganan ruas jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol, dengan total panjang penanganan sejauh 134,97 km berdasarkan SK jalan nasional No 432/KPTS/M/2022 di Satker PJN wilayah 1 Provinsi Sulawesi Tengah untuk medio tahun 2019 sampai dengan 2023 sebagai berikut.
- Tahun anggaran 2023 Preservasi rutin jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol dikerjakan oleh PT Alliessan, dengan nilai kontrak Rp20,937.119.000
- Tahun anggaran 2022 Preservasi rutin jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol dikerjakan oleh CV Liuntuhaseng Brothers, dengan nilai kontrak Rp10,722.786.000
- Tahun anggaran 2021 Preservasi jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol (MYC) dikerjakan oleh PT Tri Sandi Yudha, dengan nilai kontrak Rp51.236.444.000 panjang penanganan sejauh 17.14 Kilometer
- Tahun anggaran 2021 Preservasi jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol dikerjakan oleh PT Vertikal Tiara Manunggal dengan nilai kontrak Rp7,878.613.500
- Tahun anggaran 2020 Preservasi ruas jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol dikerjakan oleh PT Berkat Rahmat Sejati dengan nilai kontrak Rp25.020.962.000
- Tahun anggaran 2019 Preservasi ruas jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol dikerjakan oleh PT Way Mincang dengan nilai kontrak Rp36,927.829.000
Celakanya dengan pengucuran anggaran APBN yang melaju deras setiap tahunya tidak sebanding dengan kondisi jalan saat ini, hal ini jelas mencerminkan betapa kusut pengelolaan preservasi penanganan jalan Umu-Paleleh-Lokodoka-Buol dibawah kendali Satker PJN wilayah 1 Provinsi Sulawesi Tengah.