Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah melalui PPK 4.1 Satker PJN wilayah IV, tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur Dinding Penahan Tanah atau DPT Watuawu di Kabupaten Poso. Pembangunan tersebut ditargetkan rampung seluruhnya di akhir tahun 2023 mendatang.
Proyek ini terlaksana sebagai bentuk dukungan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementrian PUPR melalui BPJN Sulawesi Tengah demi mewujudkan aksebilitas barang dan orang kembali lancar sekaligus untuk mendukung program pemerintah daerah dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi melalui semua sektor yang ada.
Kabupaten Poso dengan luas wilayah mencapai 24.197 km secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 13 Kecamatan dan mempunyai potensi alam yang melimpah di semua Leading sector yang dapat menjadi penggerak dalam pertumbuhan ekonomi daerah diantaranya pertanian, perkebunan, kelautan hingga pariwisata.
Sebelumnya akses utama penggerak ekonomi di wilayah itu mengalami gangguan akibat tanah ambelas yang terjadi di Desa Watuawu, Kecamatan Lage, Selasa 11 April 2023 lalu. Akibatnya pergerakan ekonomi di wilayah Sintuwu Maroso itu terganggu.
Badan jalan ambelas itu berada di jalur utama jalan nasional yang masuk dalam manager ruas PPK 4.1 ruas jalan nasional Tumora-Tambarana-Dalam Kota Poso-Tagolu-Tentena-Taripa dengan panjang penanganan sejauh 151,37 km.
Untuk menangani permasalahan tersebut, tahun anggaran 2023 ini PPK 4.1 Satker PJN wilayah IV Provinsi Sulawesi Tengah memulihkan kondisi jalan ambelas dengan mengerjakan penanganan longsoran DPT Watuwau sepanjang 60 meter.
Penanganan DPT Watuawu ini terselenggara melalui skema long segmen dengan nilai kontrak paket mencapai Rp66.923.821.000, yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa PT Tunggal Mandiri Jaya atau TMJ.
Penanganan DPT Watuawu yang masuk pada ruas jalan nasional Tagolu-Tentena itu, penanganan DPT menggunakan Beton bertulang dengan ketinggian 7 meter dan menggunakan pondasi dalam dengan konstruksi Bored Pile yang mencapai kedalaman 24 meter dengan diameter 80 cm.