Untuk memulihkan jalur Sanginora – Tangkura diKabupaten Poso yang terputus akibat gangguan alam tanah longsor dan jalan ambelas, tim darurat dinas Pekerjaan Umum Bina Marga & Penataan Ruang (PU-BMPR) Provinsi Sulawesi Tengah, bergerak cepat dengan mengerahkan tiga unit alat berat kelokasi bencana.
Setelah diberangkatkan tiga unit alat berat kelokasi bencana pada Jumat pagi kemarin, tim darurat penanganan bencana PU-BMPR Provinsi Sulawesi Tengah, dibawah kendali oleh Kabid Jalan dan Jembatan dinas PU-BMPR, langsung bekerja pada Sabtu pagi membersihkan jalan dari tumpukan material dibeberapa titik longsor.
Terdapat beberapa titik longsoran besar dan sejumlah longsoran kecil yang mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas pada ruas Sanginora – Tangkura sepanjang 7 kilometer. Hal tersebut mengakibatkan arus lalulintas terputus baik dari arah Sanginora – Tangkura, maupun sebaliknya.
Dikabarkan, tidak hanya terjadi tanah longsor, melainkan ada titik jalan yang ambelas akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak Kamis malam. Penanganan darurat langsung dilakukan pada hari ini Sabtu 2 Mei 2020 dimulai pagi hingga siang hari. Pembersihan diutamakan pada lokasi longsoran besar.
Kepala dinas PU-BMPR Provinsi Sulawesi Tengah, Syaifullah Djafar, melalui Kabid Jalan dan Jembatan, Asbudianto, mengatakan target utama penanganan darurat adalah jalan bisa fungsional. Alat berat diarahkan untuk membersihkan longsoran sehingga membuka arus lalu lintas agar kembali normal.
“Sudah Tiga unit, Buldozer, exavator Lowder, saat ini sedang mencoba membuka akses jalan di Sanginora” kata Asbudianto, yang dihubungi Sabtu 2 Mei 2020.
Ruas jalan Watumaeta – Sanginora – Tangkura merupakan bagian dari koridor ekonomi yang menghubungkan antara wilayah Kabupaten Poso menuju Kabupaten Sigi. Ruas ini merupakan satu–satunya akses jalan Provinsi yang menghubungkan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso di Provinsi Sulteng.
Permasalahan yang terjadi pada titik terjadi logsor berada disepanjang Sanginora adalah stabilitas lereng akibat formasi batuan penyusun di sepanjang ruas sebagian besar sudah terkekarkan akibat instensitas curah hujan terus meningkat sejak beberapa hari lalu sehingga menyebabkan terjadi longsor dan jalan ambelas.
“Ada 7 kilometer jalan yang terputus, dan saat ini lagi dalam tahap pembersihan dilokasi” jelas Asbudianto.
Berdasarkan sejumlah informasi menyebutkan jalur trans Tangkura – Sangginora terputus sejak 2 Mei 2020. Putusnya jalur tersebut akibat longsor yang terjadi di beberapa titik yang menutupi jalan trans Tangkura – Sangginora sehingga tidak dapat di lalui oleh kendaraan.
Longsor yang terjadi disejumlah titik menyebabkan badan jalan tertutup dikarenakan timbunan tanah, batu dan kayu tumbang yang menutup seluruh badan jalan sehingga tidak dapat di lalui kendaraan. Tak.hanya itu, pohon yang tumbang selain menutup badan jalan, juga mengakibatkan putusnya kabel listrik PLN yang mengarah ke wilayah Desa Sangginora.
Sampai berita ini diterbitkan, tim darurat bencana dinas PU-BMPR Provinsi Sulawesi Tengah yang dipimpin langsung Kabid Jalan dan Jembatan, Asbudianto, masih terus bekerja yang tersebar sepanjang ruas jalan yang terdapat titik longsor untuk memulihkan jalur tersebut, sampai benar-benar dilalui kendaraan.