Sementara itu Hamzah, PPTK Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Tengah yang menangani ruas jalan Biromaru -Karanjalemba, mengatakan bahwa terkait penggunaan material yang digunakan rekanan dari BP2W Sulteng, hal itu sudah dilakukan rapat bersama yang dihadiri oleh Konsultan pekerjaan dan penyedia dari PT PP.
“Minggu kmrn kami sdh rapat dgn pihak, Pengguna, kontraktor dan Konsultan pelaksana pekerjaan yg dimaksud, dan mereka sesuai dgn kesepakatan akan mengembalikan ke kondisi awal, Kmrn di rapat kami minta utk di tambahkan urpil dan dipadatkan memakai alat standard pemadatan, akan kami tegur lagi mereka,” kata Hamzah melalui pesan whatsap.
Hamzah yang menerima laporan terkait kondisi terkini di ruas jalan Biromaru – Karanja Lembah yang menjadi perlintasan proyek galian pipa SPAM milik BP2W Sulawesi Tengah itu, akan kembali menegur pihak pelaksana proyek.
“Ok, terima kasih infonya, segera kami akan bikin teguran dan segera sy follow up ke pimpinan” tandasnya.
Sementara itu Kepala BP2W Sulawesi Tengah, Sahabudin yang dikonfirmasi terpisah bersama Kepala Satuan Kerja, Tarso dan PPK Air Minum, Helmi, memilih irit komentar. Sahbudin menjawab konfirmasi itu agar menghubungi PPK.
“Ke ppk ya ini tehnis, Silahkan, Sabar pak, Ada di ktr dia” jawab Sahbudin. Sementara Kasatker Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah, Tarso dan Helmi selaku PPK Air minum, justru memilih tidak menjawab konfirmasi.
Sampai berita ini diterbitkan, keduanya belum dapat dikonfirmasi sekaitan dengan pelaksanaan Proyek Construction of Water Distribution Pipe and House Connection Zone 3 and Zone 4 in Palu Regency senilai Rp155.424.228.000, yang digarap oleh PT PP Persero Tbk.