Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan penanganan darurat Jembatan Tobelombang yang terletak di KM 436+100, di Jalur Trans Sulawesi Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Jembatan tersebut rusak karena debit hujan yang cukup deras turun pada 26 Juni 2020 kemarin. Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Satryo Utomo, melalui Kasatker PJN Wilayah III, Agustinus Junto mengatakan, hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak kemarin mengakibatkan oprit Jembatan Tobelombang tergerus air.
Karena durasi waktu hujan yang cukup lama, air di Sungai Tobelombang pun meluap dan menggerus pasangan batu oprit di sisi kanan jembatan Tobelombang. Akibatnya, terjadi penurunan badan tanah hingga jalan ambles dan sempat memutus arus lalu litas dari kedua arah jalan.
“Kejadian pagi tadi sekitar jam 7.00, Oprit jembatan yang ambles itu memutus arus lalu lintas dari kedua arah dari Kabupaten Ampana maupun dari Kabupaten Banggai. Jembatan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat” kata Agustinus dalam pesan singkat yang diterima, Sabtu 27 Juni 2020.
Menurut Agustinus, BPJN XIV Palu telah berupaya bertindak cepat. Kini jembatan tersebut sudah dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan dari dua arah tersebut. Untuk menanganinya secara darurat, BPJN XIV Palu masang bentangan kayu untuk dijadikan penghubung jalan dan jembatan, sembari menunggu armada untuk melakukan penimbunan pada bagian oprit.
“Sementara kita batang kayu untuk lewat sementara. Rencana hari ini juga akan segera ditimbun. Info dilapangan diusahakan hari ini bias ditimbun. Alat berat yang kelokasi I unit Loader posisi menuju kelokasi dari Bunta, 1 unit Excavator menuju lokasi dari luwuk, informasi sementara” jelasnya.
Untuk penanganan jangka panjang, konstruksi permanen dilakukan dengan perbaikan pasangan batu pada oprit jembatan, dan pemasangan bronjong pada tepi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tergerus sisi kanan arah Bunta. Tak hanya itu, BPJN XIV Palu juga akan melakukan penimbunan perlayer pada badan jalan, perbaikan pelat injak jembatan yang tergerus air, pelapisan pondasi agregat kelas A, dan pengaspalan.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menginstruksikan seluruh Balai Kementerian PUPR di daerah-daerah selalu siap siaga terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Terlebih saat Pandemi Covid-19, kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus.
Real excellent information can be found on web blog.Blog range