Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan realokasi program anggaran tahun 2020 dan refocusing kegiatan untuk mendukung percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Satker PJN wilayah I mendapat pemotongan anggaran terbesar 27,059 persen dari tiga satker dibawah kendali Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN Sulawesi Tengah).
Hal ini merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 4 Tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Perpres 54 Tahun 2020 Tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Dari besaran DIPA Satker PJN wilayah I sebesar Rp181.512.958.000 realokasi anggaran menjadi Rp49.115.592.000 atau 27,059 persen. Dimana pemenuhan anggarannya tidak mengurangi kegiatan yang sudah berjalan yang dikelolah para PPK dibawah kendali satker PJN wilayah I.
Antara lain PPK Induk mengelolah anggaran senilai Rp3.268.332.000, PPK 1.1 Rp5.686.155.000 (11,57%), PPK 1.4 Rp11.276.663.000 (22,95), dan PPK 1.5 Rp28.884.842.000 (58,81%). Sementara untuk PPK 1.2 dan PPK 1.3 akan menunggu kontrak transisi yang akan berlaku TA 2021.
Kasatker PJN wilayah I, Andri Irfan Rifai mengatakan realokasi anggaran tersebut bersumber dari penghematan alokasi anggaran dinas dari pihak kementrian PUPR untuk penanganan COVID 19. Demi mengoptimalkan anggaran, pihaknya akan berupaya melaksanakan pemeliharan rutin jalan dengan anggaran yang cukup terbatas.
“Jadi kita, dari 49 miliar itu, kami akan mengerjakan jalan sejauh 648 kilometer. Mohon dukunganya ini, sungguh luar biasa dan kami akan prioritaskan info-info dari teman –teman” kata Andri Irfan Rifai pada pertemuan sebelumnya.
Selain itu, tambah Andri Irfan Rifai, realokasi anggaran juga berasal dari penundaan terutama bagi paket-paket kontraktual yang belum lelang dan pelaksanaannya secara teknis dapat ditunda ke tahun depan. Realokasi anggaran juga bersumber dari rekomposisi alokasi anggaran 2020 pada paket kegiatan Tahun Jamak (MYC) sehingga pelaksanaannya dapat lebih diperpanjang Seperti paket rehabilitasi dan rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi, dan penanganan likuefaksi yang berlokasi didesa Jono'oge.
“Program kerja yang tertunda pada TA. 2020 akibat Pandemi COVID-19 nantinya akan menjadi prioritas kegiatan di TA. 2021. Untuk paket 1 dan 2 itu gagal lelang karena tidak ada anggaran, kita sedang mengajukan angggaran, nanamanya transisi menuju ke kontrak. Mungkin berlakukan di bulan Januari 2021. Jadi tarsnsisi inilah yang akan memberikan ke PPK untuk memelihara jalan” jelas Andri Irfan Rifai.
Realokasi anggaran, lanjut dia, juga dilakukan dengan merubah paket-paket Single Years (SYC) tahun 2020 menjadi paket-paket Tahun Jamak (MYC), termasuk paket-paket kontraktual yang gagal lelang.
“Kalau untuk sudah berkontrak, istilahnya relaksasi. Itu angkanya ada tapi bentuk fisik uangnyaa tidak ada. Jadi kalau kontraktor bersedia bekerja, sisah pekerjaan akan dibayar menggunakan DIPA 2021. Tapi bagi yang bersedia ?. Yang tidak bersedia, silahkan lakukan revisi terhadap uang yang ada. Tapi kalau disini saya Tanya, mereka mau berelaksasi !” ungkapnya.
Dari catatan Koran Trilogi, dari total panjang jalan nasional yang tangani BPJN Sulawesi Tengah sejauh 2.373,4 Kilometer yang dibagi menjadi tiga Satker Pelaksana Jalan Nasional. Untuk ruas jalan yang terintegrasi di tiga Kabupaten yakni kabupaten Donggala, Tolitoli, dan Buol sejauh 648,4 kilometer menjadi kewenangan satker PJN wilayah I dengan total anggaran setelah realokasi sebesar Rp49.115.592.000, dari anggaran sebelumnya sebesar Rp181.512.958.000.
Hasil riset Koran Trilogi untuk kondisi jalan yang ditangani Satker PJN wilayah I dari sumber data Rentau BPJN Sulawesi Tengah pada semester II tahun 2019 sebelumnya, kondisi jalan baik mencapai 31,95%, sedang 63,49%, rusak ringan 3,62%, dan rusak berat berada pada persentase 0,94%.
Hingga saat ini sebagian kegiatan yang ditangani satker PJN wilayah I sudah menunjukan progresnya, salah satunya Preservasi ruas jalan Tonggolobibi – Sabang -Tambu -Tompe yang dikerjakan oleh PT Pilar Sejati KSO PT Salsabilah Praya Indotama denga nilai kontrak sebesar Rp28.872.592.000, dengan progress fisik per akhir Agustus sudah mencapai 95 persen.