Pekerjaan rekontruksi jalan Kalawara, Kulawi dan Sirenja di Kabupaten Sigi dan Donggala sepanjang 18,5 kilometer ditargetkan akan dimulai tahun ini juga. Saat ini BPJN Sulawesi Tengah telah melaksanakan penandatangan kontrak antara PPK 1.6 Satker PJN wilayah I dengan PT Wijaya Karya selaku pemenang lelang dengan kontrak Rp156.6 miliar dan konsultan manajemen kontruksi PT Parentjana Djaja.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah menggelar acara penandatanganan kontrak terintegrasi rancang dan bangun (Design And Build) itu dilaksanakan pada 24 November lalu.
Baca Juga : BPJN Sulteng Pulihkan Infrstruktur Jalan di Sigi
Hadir dalam acara itu Kepala BPJN Sulteng, Muhamad Syukur, Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) wilayah Palu, sejumlah pejabat BPJN Sulteng, KaSatker dan PPK.
Kasatkaer PJN wilayah I, Andri Irvan Rifai melalui PPK 1,6 Eko Prasetyo Galih mengatakan bahwa paket pelaksanaan dengan Skema Design and Build ini, baru dilaksanakan di paket rekontruksi jalan di Kabupaten Sigi dan Donggala.
“Jadi pada konsep ini kontraktor yg melakukan detail engineering design atau pengembangan dari basic design yangg ada” tulis Eko kepada Trilogi Sabtu 27 November 2021.
Baca Juga : Jembatan Pombewe, Pulihkan Konektivitas Lintas Biromaru – Palolo dan Akses Huntap
Eko membeberkan paket pada ruas Jalan Kalawara – Kulawi memiliki kondisi geologis ketidakpastian akibat dipengaruhi oleh aliran sungai dan berada pada garis sesar Saluki. Untuk itu skema rancang dan bangun ini diterapkan dari proses perencanaa hingga pelaksanaanya dilakukan oleh kontraktor pelaksana.
“Penyedia itu sendiri harus punya tim perencanaan yang kuat untuk melakukan design sesuai dgn kaidah-kaidah design yang di dukung juga dengan survey investigasi. Di tahun ini kami berupaya agar dapat menyerap uang muka karena kita dibatasi oleh pemberi pinjaman untuk pembyaran paling lambat d tanggal 7 desember” jelasnya.
Pelaksanaan rekontruksi jalan Kalawara, Kulawi dan Sirenja, tambah EKo, pihaknya terkosentrasi dalam menangani ruas jalan yang diketahui terdampak pada bencana alam gempa bumi dan likuefaksi pada tiga tahun silam.
Menurut EKo, sepanjang 18,5 kilometer pelaksanaan pada paket rekontruksi jalan Kalawara, Kulawi dan Sirenja tersebut dibagi menjadi lima segmen penanganan, dianataranya ruas jalan Kalawara-kulawi sepanjang 12,6 Km yang dibagi menjadi 5 segmen yang terpisah.
Baca Juga : Pembangunan Palu Inner Ring Road Dianggarkan Rp308,48 Miliar
Kemudian ruas Jalan Biromaru – Palolo sepanjang 3,5 kilometer yang di dalamnya juga pelaksanaanya dengan merekonstruksi pada badan jalan yangg terdampak likuefaksi, ruas Jalan Sibalaya sepanjang 1 kilometer yang juga terdampak likuefaksi dan ruas jalan Tompe – Tonggolobibi pada bagian (Rob Sirenja) dengan panjang penanganan sejauh 1,4 kilometer.
“Jadi memang daerah-daerah tersebut itu, yang betul-betul rusak terdampak musibah jadi kami berharap dengan adanya penanganan ini maka arus lalu lintas menjadi semakin lancar dan tentunya perekonomian warga meningkat. Namun kami juga membutuhkan dukungan dari masyarakat agar pkerjaan ini berjalan lancer yang nantinya kemungkinan akan ada buka tutup jalan pada ruas jalan Kalawara-Kulawi” harapnya.
Kementerian PUPR melalui BPJN Sulawesi Tengah akan merekonstruksi atau membangun kembali infrastruktu jalan di Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang rusak akibat gempa dan likuefaksi pada tahun 2018 silam.
Baca Juga : Proyek Jalan Lingkar Dalam Kota Palu Sepanjang 42 Kilometer Dibagi Menjadi 2 Tahap
Rekonstruksi jalan Kalawara, Kulawi, dan Sirenja sejauh 18,5 kilometer ini mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA) berupa dana hibah senilai Rp. 156,616.954.291.00.
Percepatan penanganan pemulihan infrastruktur jalan dan jembatan pasca bencana alam di Sulawesi Tengah sejak tahun 2019 hingga saat ini dilaksanakan oleh BPJN Sulawesi Tengah, melalui tim satuan tugas khusus penanganan pasca bencana.
BPJN Sulawesi Tengah sendiri menargetkan seluruh paket penanganan pasca bencana di Sulawesi Tengah ini akan dapat dituntaskan pada tahun 2023 mendatang.