Kemudian untuk hasil pada pekerjaan sistem kontruksi perkerasan jalan, pada segmen Kalawara – Kulawi ditemukan juga dibeberapa titik kondisi aspal rusak. Pada proses pelaksanaan ketika itu diduga kuat proses pengaspalanya tidak dilakukan dengan baik, sehingga menimbulkan kerusakan dini.
Untuk pekerjaan system kontruksi drainase jalan pada segmen itu ditemukan juga banyak yang porak poranda, struktur beton drainase banyak yang jebol, lantai saluran juga banyak yang ambelas, hal ini ditenggarai dikerjakan secara serampangan sehingga kualitas mutu tidak tercapai.
Akibatnya, pada saat musim hujan tiba fungsi drainase tidak berjalan, banyak limpasan air hujan dan lumpur ikut merendam ke badan jalan yang dapat mengganggu arus transportasi warga dan menimbulkan kerusakan pada badan jalan.
Kemudian untuk pekerjaan sistem kontruksi perlindungan badan dan bahu jalan juga ditemukan banyak yang rusak parah. Dibeberapa titik ditemukan, kontruksi perlindungan badan jalan jungkir balik dan ambrol, hal ini diduga kuat tidak menggunakan koporan dan penanaganan bahu jalan tidak dilakukan pemadatan.
Kepala Satuan Kerja PJN wilayah I, Edwin Cristhofel Manurung yang dikonfirmasi terkait dengan persoalan pelaksanaan penanganan paket bencana A3 rehabilitasi dan rokontruksi Kalawara – Kulawi – Sirenja, memilih irit bicara.
Melalui pesan whatsap yang diterima Trilogi Minggu 22 Oktober, bekas PPK 2.3 BBPJN Sulawesi Selatan itu mengaku akan mengecek kondisi lapangan dan memperbaiki. Di Tanya soal kualitas dan usia pekerjaan serta waktu dilakukanya PHO, Edwin justru memilih bungkam.
“Segera kami cek kondisi terakhir di lapangan untuk TL penanganan/perbaikanya” tulis Edwin dengan singkat.
Sementara itu Projeck Manager PT Wijaya Karya (WIKA) untuk proyek A3 rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi, Riski Jatiwasesa, ikut bungkam dan memilih tidak menjawab konfirmasi terkait dengan sejumlah persoalan kejanggalan penanganan proyek yang di bandrol senilai Rp156,616.896.000 itu.
Sampai berita ini diterbitkan, management PT WIKA untuk proyek A3 rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi belum dapat dikonfirmasi.
Proyek A3 rekontruksi jalan Kalawara – Kulawi dengan nomor kontrak HK0201-Bb14.PJN1SULTENG.PPK1.6/KAKULA/JICA-IRSL/01 di tenggarai berpotensi merugikan keuangan negara. Pertanyaanya kemudian, kenapa pemerintah tidak berani mengambil langkah tegas mengusut dan membongkar indikasi kejanggalan di proyek itu ?.
Sudah sepatutnya iInstitusi terkait harus mengusut tuntas indikasi kejanggalan di proyek yang digarap oleh konsorsium BUMN milik Satker PJN wilayah I.