Faktanya, bangunan sekolah itu memang belum diserah terimakan kepada pihak sekolah, namun kondisinya sudah rusak disana-sini. Padahal umurnya juga belum genap setahun.
Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 yang berlokasi di Kelurahan Petobo, Kota Palu ini, sebagaian perangkat gedung, mulai dari plafon, kusen jendela dan gagang pintu, bahkan sudah copot disana-sini.
Madrasah Aliyah Alkhairat Balamoa, Kecamatan Dolo Barat, lebih miris nasibnya. Bangunan gedung yang dibangun PT SMI ini belum diserah terimakan kepada pihak sekolah, namun kondisinya juga, sudah rusak disana-sini.
Pihak sekolah tentu menyambut baik-baik bantuan rehabilitasi sekolah gratis ini. Meski begitu, mereka juga takjub dengan nilai proyek yang fantastis sebesar Rp37,41 miliar.
“Ini pintu dengan jendela sudah goyang-goyang semua, mau copot itu pak, kasian anak murid kami kalau terjadi apa-apa !. Semuanya dikerja asal-asalan saja dan banyak yang belum rampung. Aliran listrik, pemasangan paving saja belum ada, begitu juga cet temboknya sudah banyak terkelupas” beber Rifai, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Alkhairat Balamoa.
Kondisi serupa juga terjadi di Madrasah Tsanawiyah Al-Hasanaat, Desa Kaleke, Kecamatan Dolo Barat yang menuntut pihak BP2W Sulawesi Tengah untuk segera menyelesaikan kekurangan di proyek itu.
Fakta dilapangan kondisi Madrasah Tsanawiyah Al-Hasanaat juga banyak penyimpangan ditemukan misalkan panel kusen jendela dan pintu rusak, gagang pintu copot dan tidak bisa fiungsikan, bahkan toilet sekolah pun, belum rampung dikerjakan.
“Sudah sering kami hubungi ke PPK nya agar segera diperhatikan sekolah kami, tapi sampai saat ini tidak ada mau datang perbaiki. Akhirnya, waktu ujian sekolah, kami khawatir bangunan sekolah ini tidak aman, karena banyak perangkat gedung sudah rusak semua” kata Rosida, kepada Trilogi.