Jeri (26), seorang produsen peti jenazah di Kota Palu, Sulawesi Tengah tak mengira omzetnya meningkat tajam hingga 20 persen selama pandemi Covid-19.
Sebelum wabah corona menerpa tanah air, jumlah penjualan peti jenazah miliknya tak menentu. Bahkan, peti jenazah miliknya itu tak laku sama sekali dalam sebulan.
Diakuinya meskipun usahanya kebanjiran omset dalam sebulan terakhir. dirinya tetap merasa iba dan engan menaikan harga jualanya sebab banyak yang memesan peti jenazah diperuntukan bagi para korban Covid-19 seperti dilansir dari Kabarselebes.id.
Produsen peti jenazah ini juga mengakui sejak wabah corona melanda, sudah ratusan peti jenazah khusus pasien Covid-19 yang sudah dia antarkan ke sejumlah rumah sakit di Kota Palu. Pun demikian dengan pesanan perorangan.
“Dari bulan Juli orderan dari 3 rumah sakit mulai banyak. Biasa sampai 5 peti Covid perhari. Di rumah sakit Undata saat ini dalam sebulan sudah 80 peti mati yang di order,” kata Jeri, Senin 23 Agustus 2021.
Menurutnya mensiasati dengan kondisi tersebut, Jeri yang ditemani dua orang pegawainya itu mengaku sempat kewalahan disebabkan permintaan peti jenazah banyak yang datang.
Meski demikian, di sisi lain dia merasa prihatin sebab banyak yang meninggal akibat Covid-19. Kondisi ini pertentangan dengan geliat usaha yang dia geluti selama beberapa tahun belakangan.
“Kasihan juga meski banyak omzet. Banyak yang meninggal karena Covid-19. Tak kenal orang muda, orang tua, miskin dan kaya,” ujarnya.
Melonjaknya penjualan peti jenazah itu bukan tanpa alasan. Selama pandemi Covid-19 menghantam Sulawesi Tengah, tercatat 331 kasus positif Covid-19 hingga pekan ketiga pada bulan Agustus 2021. Dari jumlah itu, 629 sembuh, 15 meninggal dunia.
Jumat pekan lalu, Pemerintah Kota Palu resmi memberlakukan Lock Mikro Efektif (LME) di dua kelurahan di Kota Palu. Dua kelurahan itu adalah Birobuli Selatan dan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan.
Hal tersebut diputuskan Pemerintah Palu melalui rapat koordinasi dan evaluasi PPKM Level IV, yang dipimpin oleh Walikota Palu Hadiyanto Rasyid yang dilaksanakan secara daring yang dihadiri Wakil Walikota dr. Renny Lamadjido, Kapolres Palu AKBP Bayu Indra Wiguna dan Dandim 1306 Donggala yang diwakili Kasdim Letkol inf. Jufri Halimu, serta dihadiri seluruh OPD dan Camat dan Lurah secara daring.
Selama pelaksanaan LME di dua kelurahan itu akan dilakukan rapid antigen secara massal serta persiapan untuk pelaksanaan vaksinasi.