PALU– Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palu di Sulawesi Tengah angkat bicara menanggapi banyaknya warga di wilayahnya yang tewas akibat mengonsumsi minuman keras (miras).
Kepala Bagian Humas Pemkot Palu, Yohan Wahyudi saat dihubungi Trilogi.co.id, Rabu kemarin menyatakan turut berduka yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang ditinggalkan atas kejadian tragis tersebut.
Dalam kesempatan itu, Yohan mengimbau kepada seluruh warga di wilayahnya yang memiliki kebiasaan mengonsumsi miras agar dapat mengurangi bahkan meninggalkan kebiasaan tersebut. Karena menurutnya, kejadian ini sudah berulang kali terjadi di wilayah Palu.
Olehnya lebih jauh Pemkot Palu berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kejadian ini. “Kami juga berharap kejadian ini merupakan yang terakhir kalinya terjadi di Kota Palu,” kata Yohan Wahyudi.
Sementara itu, korban tewas akibat menenggak miras di Kota Palu, hingga Rabu (19/12/2018) malam ini pukul 23.30 Wita sudah mencapai 17 orang. 17 korban tewas itu masing-masing bernama Wahzan (39), warga Mamboro Boya, Ludin alias Ludi (38), warga Mamboro, Ardiansyah (30), warga Dusun Ramba, Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaeli.
Selanjutnya Abd Rifai (38), Herman (37), Rusman (30), Labemba (69), Udin (37), Riadin, dan Suharmen (41). Kemudian ada enam orang lagi dinyatakan tewas di Rumah Sakit Undata Palu masing-masing Brian (28), Dance (22), Tius (30), Samrisal (37), Fikrianto (31), dan Kadir (56).
Serta seorang warga di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tatanga juga tewas akibat mengonsumsi miras yakni bernama Febrianus (22). Sementara empat orang lainnya hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Madani Mamboro masing-masing bernama Jafar (35), Fud (35), Ahmad L Maliki (44), dan Teja (24).