Palu – Wali Kota Palu Hidayat memastikan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) tidak akan digelar lagi.
Kepastian itu disuarakan Hidayat menyusul banyaknya warga Palu yang tidak ingin even yang menampilkan budaya lokal di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu dilaksanakan lagi.
“Dua tahun lebih masa jabatan saya sebagai Wali Kota Palu akan difokuskan untuk hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan dan pemenuhan akan kebutuhan pengungsi korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi,” kata Hidayat, di Palu, Rabu petang.
Hidayat juga dibuat geram dengan adanya oknum-oknum yang menyebarluaskan informasi tidak benar di media sosial bahwa dalam waktu dekat FPPN akan dilaksanakan di salah satu titik di Palu.
Menurut Hidayat isu tersebut sangat kejam sebab warga Palu masih trauma dengan bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi beberapa jam sebelum FPPN 2018 dibuka.
“Isu itu tidak benar. Menurut saya itu adakah isu yang sangat kejam yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan maksud, tujuan dan kepentingan tertentu yang berujung pada upaya menghasut dan meresahkan masyarakat,” kata Hidayat.
Wali kota mengimbau seluruh warga agar tidak mudah terpancing dan percaya isu-isu yang beredar di media sosial perihal pelaksanaan kegiatan tersebut dalam waktu dekat.
Saat ini Pemkot Palu lanjut Hidayat hanya fokus melayani dan memenuhi kebutuhan seluruh pengungsi yang saat ini masih tinggal di tenda dan selter pengungsian.
“Pemkot Palu sampai dengan detik ini dan beberapa tahun ke depan akan memfokuskan perhatiannya dalam menangani kebutuhan hidup para pengungsi,” ujar Hidayat.
Lanjut Hidayat, Pemkot juga tengah fokus membangun dan menstabilkan kondisi perekonomian dan sosial warga serta membenahi infrastruktur di wilayah Kota Palu yang terdampak langsung bencana.
Baru-baru ini warga Palu dibuat khawatir dan takut dengan isu yang beredar di berbagi media sosial bahwa Pemkot Palu tetap akan melaksanakan FPPN 2018 dan dalam waktu dekat kegiatan tersebut akan digelar.