Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah I, sejak kemarin melakukan penanganan darurat dengan cara merekonstruksi Jalur trans Sulawesi Bambuan di Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, yang rusak akibat banjir. Untuk itu sementara diruas tersebut tengah dilakukan sistem buka tutup jalur.
Informasi yang diterima Koran Trilogi 27 Oktober 2020, sebelum dilakukan penanganan darurat, jalan di lokasi itu merupakan daerah rawan Banjir, sehingga mengganggu aktifitas bagi pengguna jalan saat melintas.
Kasatker PJN wilayah I, Andri Irvan Rifai, membenarkan hal itu. Dengan adanya perbaikan darurat ruas jalan yang menghubungkan kabupaten Donggala – Tolitoli itu, kata dia, untuk memulihkan jalan agar arus transportasi pengendara kembali lancar sembari menunggu pengesahan anggaran untuk perbaikan permanen pada tahun anggaran berikutnya.
“Ndak, gantian saja lewat. Kita sudah tambah ketinggian badan jalan 1 meter. Penanganan darurat, sambil menunggu pengesahan anggaran tahun depan untuk permanennya. Jadi penanganan darurat saja bang, tahun ini pembatalan anggaran karena COVID ” tulis Irvan, yang dikonfirmasi Selasa malam.
Sementara itu Kapolsek Lampasio Ipda Hairul, yang dihubungi dari Palu, mengatakan, diberlakukannya buka tutup jalan sementara itu karena adanya perbaikan jalan.
Untuk itu dilakukan penutupan sementara agar tidak menggangu aktifitas para pekerja. Penutupan sementara dimulai pada pukul 08.00 WITA sampai dengan 12.00 WITA, setelah itu dibuka pada pukul 12.00 WITA sampai dengan 13.00 WITA dan ditutup kembali pada pukul 13.00 WITA sampai dengan 17.00 WITA.
“Ini berlakukan setiap hari sampai selesai dikerja” kata Ipda Hairul.
Kegiatan perbaikan sementara trans Sulawesi di dusun Bambuan, Lampasio yang dilakukan PJN wilayah I itu mendapat dukungan dari masyarakat setempat. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan terjadi penumpukan pengendara yang melintas akibat jalan rusak.
“Alhamdulillah, berarti jalan trans Sulawesi bambuan sudah dikerjakan kita tidak lagi kwatir kalau melintas di jalan teraebut,” ungkapnya.
Dikatakannya, jalur itu selain rawan banjir, dan rawan kecelakaan, titik tersebut juga sempit, dan banyak terdapat jalan dengan kondisi berlubang.
“Sering macet karna jalan trans sulawesi bambuan jalan satu satunya yang terdekat penghubung antara kota kabupaten tolitoli dan ibu kota Provinsi palu ,” jelasnya.
Seperti diketahui, jalan Trans Sulawesi di Dusun Bambuan ini pada beberapa hari yang lalu mengalami kerusakan dan direndam banjir saat hujan mengguyur wilayah Kecamatan Lampasio. Akibatnya, jalan tersebut tidak bisa dilewati oleh pengendara.
Diketahui penanganan darurat saat ini dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Tengah melalui PJN wilayah I tepatnya di jalur trans Sulawesi Dusun Bambuan, Desa Ogomatanang, Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli dan di berlakukan buka tutup jalan sementara yang dimulai sejak kemarin 27 Oktober 2020.