Indonesia memang negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia yang mencapai miliaran ton. Tidak heran, jika perusahaan tambang nikel asing ikut berbondong-bondong untuk berinvestasi.
Kegiatan perusahaan tambang nikel di Indonesia ternyata tak hanya dikuasai perusahaan lokal. Perusahaan asing dari negara China menapaki persaingan di industri pertambangan.
Kini Indonesia telah menghentikan ekspor bijih nikel dan mendorong investasi hilirisasi. Berikut ini sederet raksasa perusahaan tambang nikel yang ikut beropreasi di Indonesia.
Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)
PT IMIP yang berlokasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, merupakan perusahaan patungan antara Tsangshan Steel Holding China dan PT Bintang Delapan Mineral untuk membangun smelter feronikel pertama melalui PT Sulawesi Mining Investment di Bahodopi, Morowali dengan kapasitas 300.000 ton per tahun.
Sejak tahun 2021 lalu, PT IMIP berhasil menguasai 50% produksi hilir nikel setelah memiliki wilayah operasional 2.000 hektare dan sejumlah fasilitas penunjang antara lain pelabuhan dan pembangkit listrik dua gigawatt. Diperkirakan juga 5.000 lebih pekerja asal China bekerja di perusahaan ini
Zhejiang Huayou Cobalt Co (ZHC)
ZHC bermitra dengan perusahaan pembuat kendaraan listrik EVE Energy dalam proyek nikel dan kobalt senilai USD2,08 miliar atau Rp30 triliun di Indonesia.
Perusahaan juga menganggarkan USD210 juta untuk membeli kepemilikan di produsen bahan baterai China Tianjin B&M Science and Technology Co (B&M) karena perusahaan melakukan investasi di seluruh rantai pasokan baterai yang dapat diisi ulang. Lokasi penambangan akan berada di Teluk Weda di Pulau Halmahera.
PT Vale Indonesia Tbk memiliki sejumlah wilayah tambang nikel di Indonesia, antara lain, Blok Soroako, Kabupaten Luwu Timur (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Morowali (Sulawesi Tengah) dengan status operasi produksi. Blok Suasua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, dengan status operasi produksi.
Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, dengan status operasi produksi. Blok Bahodopi, Kabupaten Morowali (Sulawesi Tengah) dan Kabupaten Luwu Timur (Sulawesi Selatan), dengan status operasi produksi.
Memiliki sejumlah wilayah tambang, antara lain: Pulau Maniang, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Kecamatan Asera dan Molawe, Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Kecamatan Maba dan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Memiliki wilayah tambang di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dengan luas wilayah tambang 407 Ha.
Memiliki wilayah tambang nikel di Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara dengan luas wilayah 475 Ha.