Sebuah momen bersejarah terjadi di Istana Raja Buol saat Dr. Anwar Hafid, M.Si resmi dinobatkan sebagai Tau Noto, sebuah gelar adat yang sarat makna dan penghormatan tinggi dari masyarakat Buol. Prosesi ini diawali dengan pemasangan Songko Taud, sebuah songkok adat, yang dilakukan oleh Raja Buol, Syarif Turungku, didampingi Permaisurinya.
Penobatan ini menandai pengakuan Anwar Hafid sebagai bagian dari keluarga besar Buol, sekaligus simbol penghargaan atas dedikasinya dalam pengabdian kepada masyarakat.
Baca Juga : Safari Politik Pasangan BERANI di Tolitoli | Deni Rismawan Ungkap Anwar Hafid Siap Bawa Sulteng Maju
Pemasangan Songko Taud yang disertai dengan penyematan salempang bukan sekadar seremonial, melainkan merupakan tanda penghormatan dari Raja Buol dan permaisurinya kepada Anwar Hafid dan istrinya, Reny A Lamadjido.
“Pemasangan Songko Taud ini adalah bentuk penghormatan kami atas kehadiran Bapak Anwar Hafid dan Ibu Reny di tanah adat Buol, sekaligus penerimaan mereka sebagai warga kehormatan Buol,” ujar Raja Syarif Turungku dalam sambutannya, Sabtu 10 Agustus 2024.
Gelar Tau Noto yang diberikan kepada Anwar Hafid memiliki makna mendalam dalam budaya Buol. Gelar ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga tanggung jawab besar yang diemban oleh penerimanya.
Sebagai pejabat negara yang aktif, Anwar Hafid diharapkan dapat menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat istiadat Buol serta memperjuangkan kepentingan masyarakat Buol di tingkat yang lebih tinggi.
Baca Juga : Pasangan BERANI Siap Mendaftar di KPU | Anwar Hafid Janjikan Perubahan Besar untuk Sulteng
Dalam kesempatan tersebut, Raja Syarif Turungku menegaskan pentingnya peran Anwar Hafid dalam pembangunan dan pelestarian budaya Buol jika terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Tengah.
“Tau Noto bukanlah gelar biasa, tetapi sebuah titah yang harus dijaga dengan baik. Kami berharap, jika Bapak Anwar Hafid dan Ibu Reny A Lamadjido terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, mereka dapat memperhatikan pembangunan di Buol, khususnya yang didanai oleh APBD Provinsi Sulawesi Tengah,” lanjut Raja Syarif Turungku.
Dalam sambutannya, Anwar Hafid menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas penghormatan yang diberikan oleh Raja dan masyarakat Buol. Ia juga meminta restu dari Raja Buol untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah 2024.
“Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Raja Buol dan seluruh perangkat adat. Ijinkan kami memohon doa restu untuk maju dalam Pilgub 2024. Kami berkomitmen untuk menjadikan pembangunan dan pelestarian adat istiadat Buol sebagai prioritas jika Allah mengamanahkan kami sebagai Gubernur,” ungkap Anwar Hafid, yang pernah menjabat sebagai Bupati Morowali selama dua periode.
Baca Juga : Anwar Hafid Geber Janji Besar: Jembatan Penghubung Bangkep-Balut Jadi Ikon Baru Sulawesi Tengah!
Acara penobatan ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Moh Yamin Rahim, SH, MH, yang mendoakan agar kehadiran Anwar Hafid dan rombongan membawa berkah bagi masyarakat Buol.
Prosesi ini bukan hanya menjadi simbol penghormatan, tetapi juga mempertegas peran Anwar Hafid dalam menjaga warisan budaya dan membangun daerah Buol ke depannya.
Penobatan ini sekaligus menandai komitmen Anwar Hafid untuk terus berperan aktif dalam masyarakat Buol, baik melalui peran politiknya maupun sebagai bagian dari keluarga besar Tau Noto.
Dengan gelar ini, Anwar Hafid diharapkan mampu mengemban amanah yang diberikan oleh Raja Buol dan masyarakatnya dengan penuh tanggung jawab.