Pemerintah Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, menggelar tradisi ‘tepung tawar' atau ‘upah-upah' kepada 177 calon haji dari daerah setempat. Mereka yang akan menjadi tamu Allah SWT di Tanah Suci pada musim haji tahun 2019 yang direncanakan berangkat pada tanggal 30 Juli mendatang.
Acara upah upah tersebut yang dilaksanakan di Jalan Gaharu Kota Tanjungbalai persis sekretariat Ikatan Pendukung Haji Indonesia (IPHI) di hadiri perwakilan Pemkot Tanjung Balai, Ketua DPRD Kota, MUI, Kemenag, Tokoh masyarakat, dan para pengurus (IPHI) Kota Tanjungbalai, pada Minggu 14 Juli 2019.
Pada kesempatan itu, Kemenag Tanjungbalai dalam sambutannya menjelaskan agar setiap calon jemaah pada pelaksanaan ibadah haji nanti agar saling membantu. Mematuhi segala informasi yang sudah didapatkan dari Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) selama manasik enam bulan ditingkat Kecamatan.
“mari kita secara kekeluargaan persaudaraan khususnya para jemaah bisa saling bantu membantu saatnya melaksanakan ibadah yang akan diterima setelah selesai mendapatkan haji yang mabrur baik yang dilaksanakan oleh Ikatan Haji persaudaraan Indonesia Kota Tanjungbalai selama lebih kurang 6 bulan manasik di tingkat kecamatan, pertemuan Kantor Kementerian Agama Tanjungbalai selama 2 kali pertemuan mudah-mudahan seluruh apa yang disampaikan oleh pembimbing TPHD (Tim Pembimbing Haji Daerah),” kata Hamdan saat membacakan sambutan Kepala Kantor Kementerian Agama.
Sementara itu Ketua DPRD Tanjungbalai H. Maralelo Siregar berharap agar setiap calon jemaah setelah dilakukan tradisi upah-upah, kiranya mempersiapkan diri dengan selalu menjaga kesehatan sampai tiba waktunya untuk diberangkatkan. Dan berharap agar pengurus TPHD agar selalu memperhatikan calon jemaah melalui beberapa program yang sudah disiapkan berupa pengajian Bersama-sama untuk melaksanakan ukhuwah islamiah.
“calon Jamaah Haji dan Hajjah yang usai di upah upah rasa hormat kepada Ustadz Muhammad Yusuf kira nya kami hanya untuk saling berbagi bilamana ada teman-teman kita yang memerlukan bantuan apa dan segala macam terutama jangan lupa agar di bantu dan terutama jaga kesehatan supaya bugar keadaan fisik, pengurus TPHD kiranya dapat memperhatikan para jamaah , bila selesainya menjalankan ibadahnya Kota Tanjungbalai mempunyai beberapa program pengajian, pelaksanaannya setiap malam Sabtu dan Minggu harapan kami setelah kembali dari tanah suci Mekkah bisa kita bergabung bersama-sama untuk terus melaksanakan ukhuwah Islamiyah,” Harapnya.
Dalam kesempatan sebelumnya atau lima hari sebelum kegiatan upah-upah ini digelar, Walikota Tanjungbalai Muhammad Syahrial, telah mengimbau kepada seluruh jamaah calon haji agar selalu mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah haji.
“Berbagai persiapan itu, antara lain dengan menjaga kesehatan, terutama ketika berada di Makkah, Madinah, dan tempat lainnya karena cuaca dan keadaan di tempat itu berbeda dengan cuaca di Indonesia” jelasnya sembari menambahkan jika calon jemaah tetap jaga kekompakan dan kepedulian antarsesama jamaah. Dalam menunaikan ibadah juga tetap berpedoman dengan apa yang disampaikan para pembimbing, ketua regu, ketua rombongan, dan pimpinan kloter, serta petugas haji lainnya.
Tradsi ‘tepung tawar' atau ‘upah-upah' ini sebagai budaya di daerah tersebut berupa pemberian nasihat oleh pemuka masyarakat kepada warga setempat. Jamaah calon haji daerah daerah setempat juga diharapkan untuk memperdalam syariat/hukum haji yang telah dipelajari semasa melakukan manasik. Mereka, juga diminta menjaga kekompakan dan semangat kebersamaan, serta ikhlas dalam melaksanakan ibadah haji.
Berdasarkan data Kementerian Agama Kota Tanjungbalai, anggota jamaah calon haji itu, berjumlah 177 orang. Keberangkatannya dijadwalkan seluruh calon haji akan dilepas dari Kota Tanjungbalai pada 30 Juli 2019 menuju Asrama Haji Medan lalu kemudian bertolak ke Madinah melalui Embarkasi Kuala Namu.
Penulis : Ade Usman Damanik / Koran Trilogi
Editor : Wahyudi