Pembangunan infrastruktur saat ini harus dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusia. Hal ini untuk memberikan pembinaan kompotensi dan pelatihan kontruksi bagi operator alat berat dan mekanik engine tingkat dasar.
Melihat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah yang demikian pesat diperlukan tenaga kerja terampil khususnya operator alat berat dan mekanik engine dalam rangka pekerjaan sektor konstruksi di berbagai bidang.
Tenaga kerja konstruksi di wilayah Sulawesi Tengah masih banyak yang belum memiliki sertifikat sebagai bentuk pengakuan kompetensi seperti yang diatur dalam Undang-undang No. 02/2017 tentang Jasa Konstruksi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga & Penataan Ruang (PU-BMPR) Provinsi Sulawesi Tengah, Syaifullah Djafar, melalui Kepala Bidang Bina Jasa Kontruksi, Agus Nain Sahabat, menjelaskan sumber daya manusia ini menjadi motor pembangunan, walaupun dalam pelaksanaan konstruksi semakin maju dan dibantu dengan menggunakan alat-alat berat. Oleh karena itu penting untuk membina.
“Karena syarat tenaga terampil pada pekerjaan kontruksi yang bekerja di proyek pemerintah sudah diwajibkan bersertifikat,” kata Agus Nain Sahabat, kepada Koran Trilogi, Senin 15 juli 2019.
Kegiatan uji komoptensi ini digelar, kata Agus Nain Sahabat, berkepentingan untuk mencetak tenaga kerja konstruksi bersertifikat yang memiliki kompetensi, keterampilan dan pengetahuan serta attitude yang baik sehingga alat berat tersebut dapat berfungsi secara efisien. Selain dibekali pengetahuan, peserta juga dibekali pelatihan agar mengutamakan keselamatan dalam bekerja.
“Untuk para pemula itu dilatih dulu, yang sudah berpengalaman, itu langsung diuji sertifikasi dan Faktor safety penting untuk ditingkatkan agar tidak terjadi kecelakaan terutama di ruang publik” tegasnya.
Dinas PU-BMPR Sulteng melatih 120 peserta yang yang terbagi atas peserta OP, operator dari perusahaan swasta sebanyak 6 orang, dari dinas Nakertrans sebanyak 15 orang dan kemudian peserta dari pemerintah sebanyak 99 orang.
Dalam pelaksanaan kegiatan itu, tambah Agus Nain Sahabat, ada sebanyak 15 peserta yang baru mendapatkan pelatihan, dan ditangani langsung selama dua minggu oleh instruktur alat berat dari pihak Balai Peralatan dan Material, Kementerian PUPR.
“yang 15 orang dari Nakertrans adalah yang benar benar baru dilatih selama 2 Minggu oleh instruktur alat berat. Sedangkan peserta lain, sudah berpengalaman tapi belum mempunyai sertifikat keterampilan (SKT), dan pelatihan ini bertujuan untuk melatih tenaga kerja konstruksi bidang operator alat berat dan bidang mekanik engine sehingga tenaga kerja yang dilatih memiliki kompetensi,” katanya lagi.
Hampir sepekan yang lalu, Dinas PU-BMPR Provinsi Sulawesi Tengah, tengah menggelar kegiatan uji kompetensi dan sertifikasi operator dan mekanik alat berat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 10 Juli 2019 lalu. Untuk syarat mengikuti kegiatan itu, peserta uji kompetensi dan sertifikasi operator dan mekanik alat berat, wajib melengkapi fotocopy KTP, fotocopy ijazah terakhir, surat keterangan pengalaman kerja.
Dalam kegiatan yang dihadiri Balai Material dan Peralatan Kontruksi Kementrian PUPR, dan Kadis PU-BMPR itu, terselenggara melalui kerjasama antar berbagai pihak. Diantaranya Kementerian PUPR yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK) serta perwakilan dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.