Direktorat Jenderal (Ditjend) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS-III) menargetkan pembangunan lanjutan rehabilitasi dan rekontruksi jaringan irigasi D.I Gumbasa tahap II akan dimulai tahun 2020 hingga 2022 medatang. Rehab rekon jaringan irigasi yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, masih menunggu perencanaan desain teknis melalui program ESP Loan ADB dan Loan JICA oleh Ditjend SDA.
Target ini tentunya untuk mendukung salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin yakni peningkatan kuantitas, ketersediaan air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta memulihkan kembali lahan pertanian yang terdampak bencana dua tahun silam.
Rehabilitasi dan rekontruksi jaringan irigasi D.I Gumbasa tahap II sepanjang 24 kilometer yang berlokasi diwilayah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah itu, nantinya akan melayani sekitar 7.100 ha area pertanian potensial.
Dalam program ADB itu, terdapat 3 (sub project) yang akan direncanakan yaitu ADB (sub project 1) berupa saluran primer sepanjang 14.269 meter dan saluran sounded 16.783 meter. Sedangkan ADB (sub project 2) berupa saluran primer sejauh 4.779 meter dan saluran sekunder 20.545 meter. Sedangkan untuk program ADB (sub project 3) berupa saluran primer 7.447 meter dan saluran sekunder 11.158 meter.
Kasatker Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA- BWSS III), Radia Zulfikar melalui PPK Irigasi dan Rawa II, Rangga mengatakan hingga saat ini pelaksanaan rehab rekon D.I Gumbasa tahap II masih menunggu desain perencanaan teknis oleh pihak Ditjen SDA.
“Saat ini lanjuan DI Gumbasa masih tahap desain yang dilaksanakan oleh Ditjen SDA Kementrian PUPR. Tahap II rencananya dilaksanakan sepanjang kurang lebih 29 KM saluran induk beserta saluran sekunder dan pembuang, terbagi menjadi 4 paket menggunakan LOAN ADB dan 1 paket menggunakan LOAN JICA” katanya.
Untuk desain perencanaan teknis jaringan irigasi DI Gumbasa tahap II tersebut, kata Rangga, tidak memiliki desain khusus, hanya saja lebih memperhitungkan desain yang bisa fleksibel tahan gempa. Mengingat infrastruktur pendukung pertanian di Kabuaten Sigi dua tahun lalu, mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana alam.
Menurutnya Program ESP Loan ADB dan Loan JICA rehabilitasi dan rekontruksi D.I Gumbasa tahap II dijadwalkan akan dimulai proses lelangnya pada TA 2020 untuk paket Loan ADB pada (sub project 1) berupa saluran primer sepanjang 14.269 meter dan saluran sounded 16.783 meter, dengan sistem pengganggaran lintas tahun.
“Target kami di triwulan IV 2020 sudah mulai lelang untuk paket BGKn 7 sampai dengan BGKn 24 (1paket), tapi ini masih tentative, mengingat covid” jelasnya.
Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi D.I Gumbasa tahp II untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian yang terdampak bencana di Kabupaten Sigi. Diharapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, juga dapat membantu pemulihan ekonomi masayarakat pascabencana. Dengan demikian jaringan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani kedepan.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), tercantum tujuh (7) PSN irigasi yang dikerjakan Kementerian PUPR.
Satu dari tujuh PSN irigasi telah selesai maupun masih tahap perencanaan yakni pembangunan lanjutan jaringan irigasi D.I Gumbasa tahap II yang tertangani melalui program rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana yang berada di Kabupaten Sigi, dengan total saluran sepanjang 30 kilometer, dengan luas areal pelayanan 8.180 hektar, berupa saluran irigasi primer sepanjang 35,5 kilometer.
Hasil catatan redaksi Koran Trilogi, pada bulan Desember 2019 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BWSS III telah memfungsikan Bendung dan Saluran Irigasi Daerah Irigasi (DI) Gumbasa tahap I untuk areal pertanian seluas 1.070 ha yang rusak akibat gempa yang terjadi pada 28 September 2018 lalu.
Untuk progress pelaksanaan rehabilitasi dan rekontgruksi Tahap I berupa rehab bendung dan saluran untuk areal pertanian seluas 1.070 Ha dari Intake sampai dengan BGKn 7. Kegiatan rehab meliputi Perbaikan Intake, Gravel Trap, Sand Trap, Saluran Induk (7.168 m), Saluran Sekunder Ramba (996 m), Saluran Sekunder Kalawara (492,6 m), dan Saluran Sekunder Kalulu Lau (1.124,8 m), Saluran Pembuang Pandere (1.166 m), dan Saluran Pembuang Sibowi (1.500 m) yang menelan biaya Rp. 152 miliar.
DI Gumbasa terletak di area lembah Palu yang memanjang dari kaki hulu Sungai Gumbasa mengalir hingga Sungai Kawatuna di Kota Palu. Secara administratif, DI Gumbasa melayani 5 Kecamatan yang berada di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yaitu: Kecamatan Gumbasa,Tanambulaya, Dolo, Sigi Biromaru dan Palu Selatan, yang memiliki luas irigasi potensial seluas 8.180 ha.