Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam memacu kemantapan infrastruktur jalan nasional.
Kepala Balai BPJN Sulteng, Dadi Muradi, ST MT., beserta tim melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) secara langsung terhadap beberapa paket pekerjaan infrastruktur jalan yang tersebar di berbagai titik, hingga ke batas Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh proyek berjalan sesuai rencana, baik dari segi kualitas maupun waktu pelaksanaan.
Kunjungan tersebut diawali dengan peninjauan proyek perbaikan dan pemeliharaan di ruas jalan Trans Sulawesi.
Proyek ini meliputi perbaikan struktur jalan, pelebaran, serta pengaspalan ulang di beberapa segmen kritis yang sering mengalami kerusakan akibat beban kendaraan berat.
Dalam keteranganya yang dilansir dari laman website BPJN Sulteng secara singkat, Dadi Muradi menjelaskan,
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kemantapan jalan nasional. Proyek ini adalah salah satu upaya kami untuk memastikan konektivitas antarprovinsi tetap terjaga dengan baik.” Jelasnya.
Kualitas dan Ketepatan Waktu Menjadi Fokus Utama
Di sela-sela peninjauan, bekas kepala BPJN Babel itu menekankan ke semua yang terlibat dalam pelaksanaan sejumlah paket pekerjaan agar menjaga pentingnya kualitas pekerjaan.
“Kualitas adalah prioritas utama. Kami tidak ingin pekerjaan yang dilakukan hanya bertahan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, pengawasan ketat terus dilakukan untuk memastikan bahwa spesifikasi teknis yang telah ditetapkan benar-benar dipatuhi,” tekan Dadi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa seluruh pekerjaan ini juga harus selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
“Ketepatan waktu sangat krusial. Keterlambatan tidak hanya berdampak pada anggaran, tetapi juga mengganggu mobilitas masyarakat. Kami terus berkoordinasi dengan kontraktor untuk memastikan bahwa segala kendala di lapangan dapat segera diatasi,” tambahnya.
Peninjauan hingga ke Batas Provinsi
Peninjauan dilanjutkan hingga ke batas provinsi Sulsel dan Sultra. Salah satu proyek yang menjadi fokus adalah perbaikan jalan di daerah perbatasan yang sering mengalami kerusakan akibat kondisi alam yang ekstrem.
Di wilayah ini, tim BPJN Sulteng berhadapan dengan tantangan berat seperti tanah longsor dan banjir yang kerap kali menghambat proses pengerjaan.
Dadi Muradi mengatakan bahwa penanganan di daerah perbatasan memerlukan perhatian khusus.
“Kondisi geografis di wilayah perbatasan memang cukup menantang. Namun, kami sudah menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk memastikan pekerjaan bisa berjalan lancar. Salah satunya adalah dengan menyiapkan alat berat dan material di lokasi yang rawan bencana untuk respon cepat,” jelasnya.
Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah
Selain itu, BPJN Sulteng juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul selama pelaksanaan proyek.
Kolaborasi ini dinilai penting untuk memperlancar proses administrasi dan perizinan, serta mendukung penyediaan sumber daya yang dibutuhkan.
“Kerja sama dengan pemerintah daerah sangat membantu kami, terutama dalam hal perizinan dan dukungan sumber daya. Kami juga melibatkan masyarakat setempat dalam beberapa pekerjaan agar mereka merasa memiliki dan turut menjaga infrastruktur yang dibangun,” ungkapnya.
Dukungan Teknologi untuk Peningkatan Efisiensi
Dalam upaya meningkatkan efisiensi pekerjaan, BPJN Sulteng juga memanfaatkan berbagai teknologi terkini.
Salah satu teknologi yang diterapkan adalah penggunaan Sistem Informasi Manajemen Jalan (SIMJ), yang memungkinkan monitoring pekerjaan secara real-time.
Dengan teknologi ini, setiap perkembangan di lapangan bisa langsung terpantau dan dievaluasi.
“Teknologi SIMJ sangat membantu dalam memantau progres pekerjaan. Kami bisa mendapatkan data real-time dari lapangan, sehingga jika ada masalah bisa segera diambil tindakan korektif. Ini sangat efisien dan efektif dalam mengelola proyek yang tersebar di wilayah yang luas seperti Sulawesi Tengah,” katanya.
Peningkatan Kualitas Jalan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Kepala BPJN Sulteng juga menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur jalan ini bukan hanya untuk meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Jalan yang mantap akan memperlancar distribusi barang dan jasa, serta membuka akses ke daerah-daerah terpencil yang berpotensi untuk dikembangkan.
“Jalan yang baik akan membuka banyak peluang ekonomi. Distribusi barang menjadi lebih mudah dan cepat, wisatawan lebih nyaman datang, dan akses ke daerah-daerah yang selama ini terisolasi bisa terbuka. Semua ini akan berdampak positif pada perekonomian lokal,” tutupnya.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski banyak tantangan yang dihadapi, BPJN Sulteng optimis bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, seluruh proyek infrastruktur jalan yang sedang berjalan akan selesai dengan baik dan tepat waktu.
Dadi Muradi berharap agar masyarakat Sulawesi Tengah turut mendukung upaya pemerintah ini dengan menjaga dan memelihara jalan yang telah dibangun.
“Kami berharap masyarakat juga ikut menjaga infrastruktur yang ada. Jalan yang baik adalah aset kita bersama. Mari kita jaga dan rawat agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama,” ajaknya.
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Kepala Balai BPJN Sulteng menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kemantapan jalan nasional di Sulawesi Tengah.
Dengan fokus pada kualitas, ketepatan waktu, serta pemanfaatan teknologi, BPJN Sulteng optimis dapat menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur jalan yang ada.
Kerja sama dengan pemerintah daerah dan dukungan masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.
Semoga upaya ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang luas bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.