Pemuda menyimpan potensi besar untuk memimpin pembangunan di pedesaan. Mereka dapat menjadi kunci keberlanjutan pembangunan dengan pemikiran pemikiran zaman Now atau kekinian.
Aktifitas pemuda saat ini, sangat dekat dengan kecepatan informasi dan perkembangan teknologi. Hal ini yang diyakini menjadi modal besar buat sosok pemuda yang satu ini untuk tidak lagi abai terhadap pembangunan di desanya.
Dimulai dari permasalahan pembangunan dan ekonomi yang belum merata merupakan masalah yang hingga sekarang masih tidak bisa terselesaikan. Ada banyak alasan baik dari segi anggaran, serta pemerataan bantuan yang belum terjangkau secara maksimal yang menjadi titik masalah. Namun tidak bagi seorang pemuda asal Desa Binangga, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi yang ingin termotivasi memajukan desa melalui jalur yang ia mumpuni.
Di Kota Palu, tempat lahir seorang anak muda yang bernama Rizal sejak 37 tahun lalu. Anak ketiga dari pasangan alm Aris Sulaeman & alm Nurmina, ini lahir tepatnya 28 Oktober Tahun 1980 lalu. Sejak usia kecil bersama teman temanya dibangku SD hingga SMP, dirinya termasuk anak yang menonjol dibandingkan murid lain. Itu karena kedua orang tuanya mengajarkan hidup disiplin dalam membagi waktu belajar maupun bermain.
Tahun 2007 silam, status sarjana telah di sandangnya, dan mengabdikan diri sebagai tenaga guru honorer di salah satu SD di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah hingga saat ini. Selain berprofesi sebagai tenaga didik honorer, dirinya juga menjadi salah satu anggota Badan Permuswaratan Desa (BPD) di Desa Binangga, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi.
Di desanya, Ical sapaan akrabnya, dikenal warga berjiwa sosial terhadap semua warga. Dirinya tidak memilah milah dari kalangan orang tua, anak anak, hingga seusianya. Tidak jarang dikediamnya sering didatangi warga desa setempat maupun desa desa tetangga untuk bertukar pikiran. Dikediamanya itulah saat ini sudah dijadikan tempat warga untuk bertukar pikiran sejak petang hingga dini hari.
Dengan memangku jabatan sebagai sekretaris BPD didesa, tidak jarang dirinya sering melakukan cunter keras atau kritikan terhadap pihak Pemerintah desa saat di rapat terbuka di balai pertemuan desa, jika merasa ada sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan yang ia ketahui.
JANGAN MALU JADI ANAK DESA
Membangun desa dibutuhkan kerjasama semua pihak. Selain kepercayaan diri dari masyarakat setempat, desa pun harus lebih ditingkatkan. Jangan malu jadi anak desa, karena tanpa desa masyarakat kota tidak bisa apa apa, tetapi masyarakat desa harus menjaga kemandirianya.
Dengan ide dan terobosan yang telah dilakukanya, yakni mencari peluang bantuan program kesejahteraan masyarakat melalui segepok dokumen proposal yang diajukan ke Pemerintah Provinsi Sulteng maupun Pemerintah Kabupaten Sigi sebagian besar terealisasi. Alhasil tidak banyak yang mengira jika pemuda ini dinilai begitu ibah terhadap masyarakat yang ada di desanya sendiri.
Kepribadianya yang berkomitmen membangun desa dan bertanggung jawab serta peduli dengan masyarakat, menjadi barometer dan dilirik serta ditawari oleh salah satu partai politik untuk mengusung dirinya maju menjadi calon legislatif pada Pemilihan Legislatif tahun 2018 mendatang.
Saat ini, pemuda yang sudah dikaruniai dua orang putra itu, sudah diberikan tanggung jawab sebagai Sekretaris BPD di desanya, maka ia akan terus menjaga amanah tersebut. Karaketr ical memang patut untuk dijadikan inspirasi anak muda untuk memajukan daerahnya, dari kampung sendiri.
Red : Sutomo