Morowali – Pemantauan lewat bukit diketinggian mengungkap sejumlah titik penambangan di pinggir pantai di satu Daerah provinsi di Sulawesi Tengah. Titik penambangan itu adalah Bahodopi di Kabupaten Morowali.
Kerusakan lingkungan di kawasan perairan sekitar wilayah pertambangan juga terjadi di daerah lain di Sulawesi. Kawasan yang berbatasan dengan pantai memang menjadi incaran para Korporasi untuk tambang. Mereka mengeruk tanah di sekitar pantai untuk menekan ongkos produksi.
Di titik ini tanah merah yang kaya akan nikel tersingkap oleh aktivitas alat-alat berat. Sekitar 2 kilometer dari bibir pantai, kapal pengangkut berkapasitas 8000 ribu ton atau biasa di sebut dengan tongkang, sedang antri di dermaga untuk menunggu tanah yang kaya akan nikel di produksi.
“Tambang nikel dekat pantai membuat biaya pengiriman lebih murah,” ujar salah seorang pemuda yang juga mengaku sebagai aktifis di Desa, ketika mengantar tim trilogi.co kelokasi pertambangan, belum lama ini.
Pertambangan besar, kata dia, membutuhkan infrastruktur agar bisa mengirimkan nikel ke pabrik pemurnian. Mereka harus membangun jalan, perumahan karyawan, hingga pembangkit listrik yang membutuhkan modal besar. Namun di Sulawesi kini banyak bermunculan perusahaan tambang kecil yang langsung menjual tanah kaya nikel itu untuk menghemat biaya. Bahan mentah itu dikirim ke Cina untuk dimurnikan di negara tersebut.
Penekanan biaya produksi, kata dia, biasanya dilakukan dengan mengetatkan biaya pengendalian kerusakan lingkungan. Tanah hasil galian yang seharusnya diolah dulu langsung dibuang ke sungai.
Tanah kaya nikel umumnya berada di kedalaman rendah, 10-30 meter. Di atas lapisan tersebut terdapat tanah humus dan lapisan overburden.
Praktek pertambangan yang baik menyisihkan dua lapisan atas ini selama proses penggalian tanah merah kaya nikel. Saat penggalian selesai, perusahaan tambang harus menimbun bekas galian dengan lapisan overburden yang disimpan sebelumnya, lalu melapisinya dengan tanah humus.
“Proses reklamasi harus dijamin sampai tanah bekas tambang bisa ditumbuhi,” tegasnya.
Di Teluk Tomori, perusahaan tambang mengincar lokasi tambang dekat perkampungan nelayan. Pelabuhan kecil yang sudah dibangun nelayan setempat dimanfaatkan sebagai pelabuhan khusus untuk memuat tanah merah ke kapal tongkang. Pada pertambangan yang jauh dari kampung nelayan, penambang membuat pelabuhan khusus dengan menguruk tanah hingga ke tengah laut untuk dijadikan dermaga.
Namun hingga kini tak ada sanksi bagi penambang nakal yang tidak mengolah tanah bekas galian. Masalah ini diperumit oleh adanya sengketa tumpang-tindih lahan di lokasi penambangan.
Di empat lokasi yang mengalami kerusakan lingkungan tersebut para penambang kecil menggali tanah dari wilayah konsesi yang dimiliki PT Vale Indonesia Tbk, yang didapatkan melalui kontrak karya 1996. Perusahaan tambang aktif itu bisa melakukan penggalian dengan izin dari bupati melalui izin usaha pertambangan (IUP).
Catatan yang dimiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Morowali menyebutkan 120 IUP terbit sejak 2008. Sebanyak 58 izin tersebut sudah masuk ke tahap produksi.
Nikel adalah salah satu material paling dicari di dunia. Unsur dengan nomor atom 28 ini dipakai sebagai bahan campuran untuk memperbaiki sifat bahan. Peralatan tahan karat yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan nikel sebagai bahan campuran. Baling-baling baja pada mesin jet juga memiliki kandungan nikel untuk memberi tambahan kekuatan.
Indonesia dan Filipina merupakan dua negara penghasil nikel terbesar di dunia. Di dua daerah ini nikel dijumpai di dekat permukaan tanah. Karena itu, penambangannya tak membutuhkan pembuatan lubang besar seperti pada penambangan emas dan tembaga skala besar. Di beberapa daerah di Sulawesi terdapat 2 persen nikel di dalam tanah.