Komite Nasional Keselamatan transportasi (KNKT) bersama otoritas bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu mendatangi untuk memeriksa langsung serpihan pesawat yang ditemukan oleh nelayan diperairan laut Boneoge, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pemeriksaan itu dilakukan dikantor Kelurahan Boneoge, Kecamatan Banawa, oleh pihak KNKT pada Minggu 31 Januari 2021, bersama pihak otoritas Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, untuk memastikan, bahwa beberapa serpihan besar yang ditemukan nelayan dilaut itu benar bagian dari badan pesawat.
Sebelumnya Otoritas Bandara Mutiara Sis-Aljufri Palu telah memastikan serpihan itu adalah bagian dari pesawat, hanya saja belum mengetahui jenis dan maskapai pesawat tersebut.
Serpihan besar yang ditemukan nelayan didua lokasi yang berbeda yakni Kelurahan Boneoge dan desa Rerang, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, pada Rabu 27 Januari 2021 lalu, dipastikan merupakan bagian dari pesawat.
Hasil identifikasi awal saat itu setelah pihak Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri Palu menurunkan tim untuk melihat lebih dekat serpihan yang sudah menghebohkan masyarakat di desa Boneoge.
Kepala Bandara Sis Al-Jufri Palu Ubaedillah mengatakan, serpihan yang ditemukan oleh nelayan di wilayah Donggala, adalah betul berasal dari bagian pesawat.
Menurutnya, itu dipastikan setelah ada tim dari Bandara bersama-sama dengan Kantor SAR Palu menuju ke Boneoge, sesampainya disana maka dipastikan serpihan itu berasal dari pesawat.
Namun, untuk pesawat jenis apa dan maskapainya belum dapat dipastikan, karena itu ada pihak yang berwenang lagi untuk mengidentifikasinya.
“Jadi pihak Bandara, Basarnas Palu dan teknisi Lion Air menuju ke Boneoge, setelah sampai di sana dipastikan itu benar adalah serpihan pesawat. Jadi kami turunkan tim hanya untuk memastikan dari pertanyaan-pertanyaan warga,” katanya seperti dikutip dari Radarsulteng.id.
Teknisi Lion Air sendiri memastikan kalau serpihan itu adalah bagian dari pesawat karena persis sama dengan badan pesawat atau biasa disebut dengan Fuselage, dan honeycomb yang mirip dengan sarang lebah juga salah satu material lapisan dari fuselage sendiri.
“Saya lihat tadi sudah usang, dan tidak ada tanda-tanda logo atau gambar yang dapat dikenali,” sebut Teknisi Lion Air, Agus Mujiono.