Saat ini banyak sekali konsep bangunan gedung, baik hunian maupun hotel, yang kembali memakai ornamen model bangunan tradisional berbalut modern.
Entah itu dari bentuk desainnya atau ornamen khas yang mengadopsi satu budaya tertentu. Pada edisi “Properti Kita” kali ini, akan dibahas beragam gedung milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang memasukkan unsur tradisional dan modern dalam penataannya.
Seperti kita tahu, gaya tradisional selalu dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Tapi, tunggu dulu! Ternyata gaya tradisional juga bisa terlihat cantik dan elegan bila kita mampu mengawinkannya dengan sedikit sentuhan modern lewat permainan ornamen serta warna.
Nah, untuk bisa mengenal dan mengetahui ragam bangunan berarsitektur modern yang dibalut dengan sentuhan tradisional. Berikut ini salah satu bangunan yang bisa mewakili perkawinan dua gaya tersebut.
Yakni Gedung Wanita Bidarawarsia yang terletak dipusat Kota Palu, Sulawesi Tengah, ini nuansa “Kaili” sangat kental terlihat. Mulai dari bentuk bangunannya hingga suasana yang disuguhkan, benar-benar bernuansa Kaili.
Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (CIKA-SDA), Provinsi Sulawesi Tengah, melalui bidang penataan lingkungan dan bangunan Gedung saat ini telah merampungkan pembangunan gedung wanita Bidarawarsia senilai Rp39, 2 Miliar pada tahun anggaran 2020. Pembangunan tersebut untuk melengkapi gedung pertemuan yang sudah ada saat ini.
Kepala dinas CIKA-SDA Provinsi Sulawesi Tengah, Abd Razak, melalui PPK PLBG, Muhammad Yasser mengatakan pembangunan gedung yang digarap oleh PT Setia Mulia Mandiri itu telah dirampungkan.
Gedung itu nantinya akan menjadi ikon baru dipusat ibukota Sulawesi Tengah. Sehingga masyarakat yang akan mengadakan acara dengan jumlah tamu banyak dapat menggunakan gedung tersebut.
“Gedung wanita telah rampung dikerjakan. Progres sampai tgl 30 des adalah 100%. Untuk tahap pemeliharaab pekerjaan akan dilaksanakan selama 6 bulan” Tulis Yasser yang diterima Trilogi, Rabu 30 Desember 2020.
Saat ini, kata Yasser, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan kintraktor pelaksana untuk memperhatikan kondisi bagian gedung jika ada mengalami kerusakan sejak Pelaksanaan serah terima sementara pekerjaan (PHO) selama Pelaksanaan masa pemeliharaan pekerjaan (Warranty Period) enam bulan kedepan Sebelum Pelaksanaan serah terima akhir pekerjaan (FHO).
“Beberapa pekerja tetap di tempatkan di lokasi, untuk melaksanakan pemeliharaan, secara keseluruhan semua item pekerjaan telah terpenuhi, namun pihak pelaksana masih memili tanggungjawab dalam melaksanakan pemeliharaan dan menjaga aset yang ada di dalam gedung” katanya.
Sementara itu untuk pembangunan lanjutan gedung yang diberi nama Bidarawarsia yang diambil dari istri kedua pejuang Kota Palu Yojo Kodi ini, pada tahun 2021 mendatang, tambah Yasser, kembali akan difokuskan pada penataan Landscape area gedung untuk menjaga keseimbangan lingkungan sekitar gedung.
“Untuk tahun anggaran 2021 sdh dialokasikan kelanjutan pekerjaan Gedungbwanita, yaitu penataan landscape gedung wanita. Kita harapkan tahub 2021 gedung dan lingkungan sekitarnya sdh dapat dimanfaatkan” Tutupnya.
Seperti diketahui dinas CIKA-SDA Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Penataan Lingkungan dan Bangunan Gedung, telah melaksanakan serah terima sementara pekerjaan (PHO) dengan Nomor : 06/BA-STP/PHO/PPIBG/BID.PLBG/2020, pada tanggal 28 Desember 2020.
Proyek pembangunan Infrastruktur gedung yang berlokasi di jalan Prof. Moh. Yamin, digarap oleh PT Setia Mulia Abadi dengan total kontrak senilai Rp39, 224.340.000.