Empat tahun pasangan Moh Irwan Lapatta-Paulina sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sigi diperingati dalam bentuk dzikir dan silahturahmi bersama masyarakat, yang digelar di lapangan Binangga II, Desa Binangga, Kecamatan Marawola, Selasa 25 Februari 2020.
Dzikir yang dihadiri Bupati Sigi, Moh Irwan Lapata yang didampingi oleh Sekretaris Kabupaten Sigi Muh Basir Lainga dan jajaran serta elemen masyarakat. Adapun ceramah agama disampaikan oleh Ketua MUI Kota Palu Prof. Dr. H. Zainal Abidin
Moh Irwan mengatakan refleksi empat tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sigi pada hakekatnya adalah tradisi positif untuk menjalin ukhuwah antara Pemerintah Kabupaten Sigi dan masyarakat, juga sebagai sarana untuk mengevaluasi secara komprehensif tata laksana pemerintahan dan pembangunan yang telah dilaksanakan empat tahun terakhir.
“Atas nama Pemkab Sigi saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga situasi dan kondisi wilayah masing-masing, meningkatkan etos kerja dan disiplin, meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, serta mari kita memelihara kerukunan hidup antarsesama pemeluk agama lain, sehingga diharapkan terciptanya keadaan yang lebih aman tenteram dan harmonis di Kabupaten Sigi” kata Bupati Sigi Moh Irwan Lapata, dalam sambutannya yang dihadiri seluruh elemen masyarakat yang ada diKecamatan Marawola.
Menyinggung soal penanganan bencana, Pemerintah Kabupaten Sigi, menargetkan penyaluran dana stimulan tahap dua untuk rumah rusak berat, sedang dan ringan berakhir pada bulan Maret 2020 mendatang. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk upaya percepatan pemulihan penyintas bencana gempa dan likuefaksi di daerah tersebut.
“Targetnya dari BPBD akhir Maret sudah tuntas,” ucap Bupati Irwan.
Pemkab Sigi, kata Moh Irwan, mulai menyalurkan dana stimulan yang merupakan bagian dari kegiatan rehab-rekon pascabencana Sigi menggunakan anggaran dana hibah dari Pemerintah Pusat.
Sigi mendapat alokasi dana hibah senilai Rp568 miliar untuk percepat pemulihan, dari total dana hibah yang masuk ke Sulawesi Tengah untuk empat daerah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi senilai Rp1,9 triliun.
Bupati Mohammad Irwan menjelaskan, dengan target tersebut, maka waktu yang ada hanya sebulan penuh untuk melakukan kerja-kerja validasi data penyintas bencana penerima stimulan.
“Satu bulan ini kita kerja, tentu ini tidak main-main. Saya sangat berhati-hati mengenai data penerima utamanya mengenai kevalidannya dan kelayakannya,” ujarnya.
Refleksi ini bertujuan sebagai media penjaring aspirasi dari berbagai pihak agar program pembangunan ke depannya memiliki sinergitas yang relevan dengan keinginan masyarakat Sigi, sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat tercapai.
Kata dia, empat tahun kepimimpinan Bupati dan Wabup Sigi, banyak hal yang telah dicapai, namun belumlah sempurna karena masih begitu banyak persoalan yang harus dibenahi, terutama pascabencana alam yang menimpa Kabupaten Sigi pada 28 September 2018 lalu.
Moh Irwan juga mengimbau masyarakat Sigi menjadi pemilih cerdas pada pemilihan kepala daerah mendatang. Diharapkan pula agar masyarakat Sigi tidak terpengaruh oleh berita hoaks yang dapat memprovokasi dan membuat keadaan jadi tidak kondusif.