Jalan kabupaten Donggala yang menghubungkan dua desa yakni Lampo dan Powelua, di kecamatan Banawa Tengah, kabupaten Donggala, terancam putus akibat (Scoring) gerusan dihantam banjir pada Kamis sore 15 Oktober 2020.
Berdasarkan informasi, kerusakan badan jalan akibat tergerus air sungai setelah diwilayah itu diguyur hujan lebat yang terjadi pada Kamis sore. Sekiranya ada 200 meter badan jalan yang ambelas.
Hingga malam ini, jalur yang menghubungkan kedua desa tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Sejauh ini belum ada laporan warga soal kerugian materil akibat terdampak bencana banjir.
Pemerintah Kabupaten Donggala melalui dinas PUPR hingga malam ini sudah berkodinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengirimkan alat berat kelokasi bencana.
“Itulah, ini baru balik dari pantai barat. Saya hubungi kaban BPBD dulu” kata Ratih Kabid Bina Marga dinas PUPR Donggala.
Menurutnya, ruas jalan yang ambelas sejauh 200 meter akibat Tergerus air sungai itu, baru saja selesai dikerjakan oleh pihak penyedia jasa dalam program peningkatan ruas jalan Limboro, desa Lampo – Powelua, Kecamatan Banawa Tengah yang di biayai oleh APBD Donggala TA 2020.
“Baru selesai 1 Minggu dengan panjang jalan 2 km , dan baru mau di PHO” singkat Ratih, melalui pesan yang diterima Koran Trilogi, Kamis malam 15 Oktober 2020.
Berdasarkan riset yang dilakukan Koran Trilogi, ruas jalan yang menghubungkan kedua desa di Kecamatan Banawa Tengah tersebut baru dilakukan penanganan oleh pemerintah kabupaten Donggala melalui dinas PUPR.
Proyek yang dibiayai oleh APBD Donggala TA 2020 dengan nilai kontrak Rp4,3 Miliar, saat ini dikerjakan oleh PT Bina Kaili. Sampai berita ini diterbitkan pemerintah kabupaten Donggala melalui dinas PUPR yang telah berkordinasi dengan BPBD Donggala tengah mempersiapkan alat berat untuk dikerahkan kelokasi banjir