MORUT – Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara, dipusingkan dengan adanya proyek Peningkatan jalan dalam Kota Beteleme yang tak kunjung rampung. Proyek yang menngunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang di bandrol senilai Rp 6.069.345.500 itu, dikerjakan oleh PT Karya Mandiri Jaya Pratama, terlihat compang camping.
Disepanjang lokasi pekerjaan terlihat banyaknya tumpukan material tanah berserakan disebagian badan jalan. tidak sedikit juga sebagian badan jalan terdapat lubang, Kalau pun sudah ditutup lagi, kebanyakan tidak rapi. Dengan kondisi tersebut menurut warga, Tak jarang para pengguna jalan dibuat celaka. Dengan kondisi hasil pekerjaan jalan yang terlihat compang-camping itu. Diduga jika kontraktor pelaksana dituding yang menjadi biang keladinya.
“Sudah beberapa bulan kondisi jalan seperti ini kayak tidak beres. Belum lama ada orang naik motor jatuh disini,” kata salah seorang warga yang meminta identitasnya tidak disebutkan, ketika ditemui tim Trilogi.co belum lama ini.
Proyek peningkatan jalan dalam kota Beteleme tersebut terhitung selama 180 hari kerja, sejak dimulainya pelaksana pada bulan Juni lalu. Artinya tinggal satu bulan jangka waktu pengerjaan akan berakhir. Namun hingga saat ini kondisi dilapangan, progres kegiatan yang menelan angaran Miliaran itu terlihat baru mencapai 40-50 persen.
Berkali kali Trilogi.co melakukan upaya konfirmasi melalui telfon dan pesan via aplikasi Whatsup terhadap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Tata ruang Kabupaten Morowali Utara, Irwan A Ibon, serta Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Kabupaten Morowali Utara, Destuber Mato'ori, kedua pejabat itu memilih bungkam dan menutup rapat untuk tidak berkomentar sampai berita ini diterbitkan. Hal ini tentunya menjadi tandatanya, ada apa dengan pekerjaan itu?.
Hanya saja bekas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan jalan dalam kota Beteleme TA 2017, Laode Yani, ketika dikonfirmasi menyebutkan, jika dirinya tidak lagi memangku jabatan tersebut, dikarenakan saat ini dirinya sudah pindah ke Dinas lain.
“Maaf pak saya sudah di Perhubungan dan mungkin bapak bisa konfirmasi sama pak Destuber selaku Kabid Bina Marga mungkin sama beliau bapak bisa tanya PPKnya,” singkatnya melalui pesan singkat via Aplikasi Whatsup.
Hasil pantauan Trilogi.co dilapangan banyak ditemukan kejanggalan dalam penanganan proyek tersebut, dimana pihak kontraktor menggunakan lapisan dasar jalan dengan tanah dan batu koral, jika seharusnya dalam pelaksanaan tersebut, pihak rekanan harus menggunakan base agregat A dengan campuran batu split dan abu batu untuk lapisan dasar jalan, bukan koral. Akan tetapi fakta dilapangan ditemukan, pada tumpukan material yang berjejer disepanjang badan jalan, pihak kontraktor hanya menggunakan tanah timbunan saja.
Proses pengawasan pengerjaan proyek yang disinyalir menyimpang itu juga dipertanyakan, seharusnya jika pengawasan dilakukan secara baik, masalah itu terdeteksi lebih awal dan bisa dicegah dengan melakukan teguran kepada pihak rekanan atau kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Siapa yang bertanggung jawab atas hasil pembangunan jalan compang camping itu?
Adalah Kadis (PU) dan Tata ruang Kabupaten Morowali Utara, Irwan A Ibon, serta Kabid Bina Marga Kabupaten Morowali Utara, Destuber Mato'ori kedua orang inilah yang bertanggung jawab atas hasil pekerjaan jalan yang compang camping di Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara yang baru dikerja, meskipun progresnya baru mencapai 40-50 persen.
Tidak jarang, kantor kedua pejabat itu didatangi para kontraktor yang memintah jatah proyek, sehingga harus meminta perlindungan. Meskipun belum pernah tersandung hukum terkait dengan jabatan keduanya, tapi hal itu mereka lakoni dengan santai karena merasa mereka yakin tidak melakukan sesuatu yang salah.