Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) paparkan hasil data intelejen. Indikator berkaitan radikalisme suatu kelompok itu, memuat data 198 Pondok Pasantren (Ponpes) terafiliasi terorisme. Tokoh muda Alkhaerat di Sulawesi Tengah minta data itu dibuka. “Buntut Panjang Maklumat BNPT“.
Habib Sadig, Tokoh muda Alkhaerat menyebut bahwa pernyataan Kepala BNPT RI, Komjen Boy Rafli Amar itu dituding akan memunculkan stigma negatif di ranah publik dengan menyebut sebgaian Ponpes di Indonesia terafiliasi terorisme.
“Kepala BNPT harus membuka kepada publik pesantren mana saja yang ia maksud terafiliasi dengan gerakan teororisme. Ini penting, mengingat stigma negatif terhadap pesantren bisa jadi muncul akibat penyataan Kepala BNPT tersebut,” katanya melalui rilis yang dikirim kepada Trilogi, Sabtu 29 Januari 2022.
Menurutnya bilamana terbukti Ponpes terafiliasi seperti disebutkan itu, maka aparat hukum menindak sesuai persedur. Selama ini kata Habib Sadiq, bangsa ini lahir dan maju tidak luput atas sebagian kontribusi dari pasantren yang tersebar di Seluruh Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah.
Maka dari itu, pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui BNPT RI, harus dibuka secara terang agar tidak menimbulkan kontra produktif dikalangan publik.
“Pesantren berkontribusi besar bagi kelahiran bangsa ini. Bila dalam perkembangannya ada pesantren yang terbukti terafiliasi dengan gerakan teroris, maka aparat sebaiknya menindak sesuai prosedur hukum tanpa membuat kegaduhan di masyarakat lewat statement yang kontra produktif,” lanjutnya.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama ini juga memastikan bahwa tidak ada pesantren di bawah naungan Alkhairaat yang terafiliasi dengan terorisme.
“Sebagai bagian dari organisasi Islam terbesar di Indonesia Tengah dan Timur, saya menjamin bahwa tidak ada satupun pesantren di bawah Alkhairaat yang terafiliasi dengan gerakan teroris. Terorisme tidak dapat dibenarkan, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah serta ulama-ulama keturunannya, termasuk Guru Tua,” pungkasnya.
Sebelumnya dalam rapat dengan Komisi III DPR, yang digelar pada Selasa 25 Januari 2022, Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar, menyampaikan bahwa lembaga yang ia pimpin mencatat 198 pesantren terafiliasi dengan sejumlah organisasi terorisme.
Penyataan yang tidak disertai keterangan identitas pesantren yang dimaksud secara lengkap tersebut mengundang tanggapan dari sejumlah ormas dan lembaga Islam selain Alkhairaat, seperti Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Persis.