Pemulihan Infrfastruktur Pasca Bencana
Dalam hal penanganan pasca bencana, BPJN Sulteng turut andil dalam melaksanakan pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur terdampak bencana melalui program rehabilitasi, rekonstruksi di wilayah Kota Palu, Sigi dan Donggala dengan skema pendanaan berupa Loan atau pinjaman yang dalam hal ini disebut program IRSL (Infrastucture Reconstruction Sector Loan).
Terdapat 12 paket pekerjaan fisik pemulihan pasca bencana yang dilaksanakan BPJN Sulteng sepanjang tahun 2020 hingga tahun 2023 ini yang dilaksanakan dalam 2 tahap.
Paket IRSL tahap 1 terdiri atas 3 paket pekerjaan fisik, dimana 2 diantaranya telah tuntas dilaksanakan pekerjaan konstruksi yang terdampak bencana diantaranya paket A10-Penggantian dan Rehabilitasi Jembatan Provinsi Sulawesi Tengah merupakan program pemulihan terhadap 4 jembatan yang tersebar di Kecamatan Sirenja, Mantikulore dan Ulujadi.
Kemudian,A4-Pembangunan Jembatan Akses Utama Huntap-Tondo-Talise, merupakan pembangunan 5 Jembatan yang menjadi akses menuju huntap Tondo diantaranya Jembatan Tondo 1-5 dan pembangunan jalan akses menuju huntap Duyu sepanjang 0,8 km.
A3-Rekonstruksi Jalan Kalawara-Kulawi dan Sirenja, memilki total panjang penanganan 18,9 Km yang terdiri dari penanganan jalan di kawasan Sirenja, Jalan Kalawara – Kulawi, Biromaru – Palolo – Jona Oge dan Jalan Kalukubula – Kalawara.
Sementara paket IRSL tahap 2 terdiri atas 9 paket pekerjaan fisik dan 1 diantaranya merupakan hibah Grant JICA salah satunya paket G1-Pembangunan Jembatan Palu 4 merupakan jembatan penghubung dua Kkecamatan di kota Palu yaitu Kecamatan Palu Timur dengan Palu Barat sekaligus jalur utama perekonomian di kota palu.
BPJN Sulteng membangun kembali Jembatan Palu IV berdasarkan Perjanjian Hibah antara pemerintah Indonesia dengan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency atau JICA yang nantinya diharapakan dengan adanya jembatan tersebut dapat meningkatkan perekonomian di kota Palu dan sekitarnya.
Kemudian paket A1- Rehabilitasi Ruas Jalan Dalam Kota Palu, Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Rajamoili – Cut Mutia atau Coast Area panjang penanganan sejauh 14,134 Km peningkatan jalan Kota dan Provinsi dan 2,121 km Elevated Roaddan.
Sementara paket A2- Rekonstruksi dan Penanganan Tanggul Jalan Cumi – cumi panjang penanganan terdiri dari 2,26 Km elevated road. Penanganan Elevated road pada paket A1 dan A2 ditujukan sebagai salah satu mitigasi tsunami disepanjang Teluk dan sebagai akses menuju Jembatan Palu 4.
Kemudian paket A5- Pembangunan Jalan Akses Utama Huntap 2 sebagai akses utama ke Huntap Talise yang dibangun sebagai hunian untuk masyarakat yang terdampak gempa bumi dan tsunami tahun 2018 dengan panjang penanganan untuk ruas jalan ini yaitu 1,02 Km.
Selain itu BPJN Sulteng juga melaksanakan paket IRSL tahap 2 dengan Rekonstruksi Jalan Akses Danau Linduatau disebut paket A6 dengan panjang penanganan sejauh 17,87 km dari jalan Kalawar-Kulawi ke Danau Lindu.
Pembangunan jalan ini diharapkan dapat membuka aksesibilitas penduduk di desa-desa terpencil, mempermudah proses perpindahan barang dan manusia, mendorong peningkatan ekonomi masyarakat setempat dan mendukung monitoring kawasan Taman Nasional Lore Lindu.
Kemudian penanganan paket A7- Rekosntruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1 dan A8- Rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 2. Dua paket ini berfungsi sebagai akses alternatif di dalam kota Palu selain Akses Jembatan Palu IV yang dibangun untuk menyediakan jalan akses baru bagi pengembangan permukiman perkotaan dalam kaitannya dengan penguatan ketahanan bencana. Panjang penanganan A7 yaitu 28,39 km dan A8 yaitu 13,208 km.
Selain penanganan paket IRSL tahap 2, BPJN Sulteng juga menangani paket A9-Penanganan Longsoran Ruas Tambu-Tompe-Pantoloan tujuan untuk mengamankan jaringan transportasi jalan dan menjaga aksesibilitas jalan saat terjadi bencana dengan mencegah runtuhnya lereng jalan di sepanjang Jalan Nasional.
Pada paket ini terdapat 10 titik penanganan longsoran di gunung Bosa dan Enu dengan total panjang penanganan sejauh 1,64 Km.
Dan yang terakhir penanganan paket A11-Rehabilitasi Jembatan Sulawesi Tengah 2 Cs. Penanganan paket A11 ini meliputi Rehabilitasi Jembatan Palu II dengan panjang 122 meter dan Jembatan Palu III dengan panjang 130 meter. Akses jembatan itu merupakan penghubung antara Wilayah Barat dan Wilayah Timur Kota Palu.
Jenis penanganan yang dilakukan yaitu berupa perawatan struktur jembatan untuk memperkuat struktur dan memperbaiki beberapa bagian yang mengalami kerusakan pasca gempa bumi untuk memperpanjang umur jembatan. Saat ini, paket pekerjaan ini telah selesai dilaksanakan. Sasaran program pemulihan pasca bencana tersebut tidak hanya Jalan Nasional yang terdampak, namun juga Jalan Provinsi dan Kabupaten.
Hingga kini semua jalur yang yang ditangani oleh BPJN Sulteng dalam mendukung kawasan industri, pariwisata, jalur logistik dan penanganan pasca bencana telah terkoneksi dengan baik seluruhnya.
Hasil rekapitulasi kondisi jalan nasional per Balai TA 2023 Ditjen Bina Marga Kementrian PUPR untuk semester 1 tahun 2023 BPJN Sulteng mampu mentoreh peringkat enam kemantapan jalan dan jembatan nasional yang mecapai 100,25 persen dengan capaian progres keuangan 30,55 persen serta fisik 31,18 persen dari total DIPA Rp 1,5 Triliun untuk penanganan infrastruktur paket regular dan penanganan bencana.