Sejumlah pengamat di daerah ini yang dimintai komentarnya memprediksi bahwa, Hasanuddin Atjo tidak dapat berbuat banyak sebagai Kepala Bappeda karena masa baktinya akan berakhir sebagai Aparatur Sipil Negara pada Juni 2020.
Masih segar dalam ingatan saat Gubernur Longki Djanggola memberi sambutan pelantikan Jumat tanggal 19 Juli 2019 lalu.
“Meskipun Sdr Hasanuddin Atjo akan berakhir masa baktinya sebagai ASN, namun saya yakin saudara dapat berbuat yang terbaik buat daerah ini. Daerah ini membutuhkan pemikiran saudar,” kata Longki.
Keputusan Gubernur Longki dapat dianalogikan dengan pertandingan sepak bola. Hasanuddin Atjo diberikan keoercayaan sebagai striker di saat menit injuri time dan prediksi orang tidak mungkin bisa membalikkan keadaan karena sudah tertinggal.
Namun karena kepiawaian sang pelatih melihat situasi dengan memberikan pemain pengganti dapat membalikan keadaan meskipun di menit-menit akhir. Kehebatan dan feeling pelatih harus diapresiasi.
Gubernur Longki yang juga politisi sangat tepat menempatkan posisi Hasanuddin Atjo menjadi kepala Bappeda untuk menata Sulawesi Tengah pasca terjadinya gempa multi dimensi itu.
Dr Eko Djokolelono SE, MSi Dosen Fakultas Ekonomi Untad Palu menilai sebagai Kepala Bappeda Hasanudin Atjo ditugasi mewakili Gubernur Sulteng dalam Rapat regional Gubernur se-Sulawesi di Manado 5- 6 Agustus dan saat itu memaparkan respon sulteng terhadap pindahnya ibukota baru negara di Kaltim.
“Dengan membuat Tol Tambu-Kasimbar sebagai jembatan transportasi Kawasan Timur seperti Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara merupakan suatu ide yang cerdas,” kata Eko yang dihubungi Koran Trilogi Senin 26 Agustus 2019.
Dosen Fakultas Ekonomi Untad Palu itu menyebutkan, figur Hasanuddin Atjo orangnya kuat sekali dalam melihat, dan kemudian memikirkan. Tdak banyak birokrat yang punya cara seperti ini. Baik secara micro change untuk kemajuan, maupun secara macro.
“Hasanuddin Atjo kalau jadi pemimpin tergolong pemimpin visioner” pungkasnya.
Eko menilai dari beberapa tulisan-tulisan Dr Hasanuddin Atjo di sejumlah media dan media sosial nampak visionernya.
“Pak Atjo ini kan pengusaha yang birokrat. Pengusaha dengan supra intensifnya yang sukses di Makassar dan mulai di replikasi di beberapa daerah termasuk Sulteng” jelasnya.
Bahkan kata Eko , hasil karya Hasanuddin Atjo telah masuk di negara ASEAN. Disisi birokrat, beliau telah mengantar Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Sulteng saat itu ke tingkat yang lebih baik.
“Kinerja Hasanuddin Atjo baik dan terukur karena itu Gubernur Longki mengapresiasi dengan mempercayakan Kepala Bappeda Provinsi saat ini” ujar Eko.
Sementara itu Arthur Pangemanan Wakil Ketua Dewan Penasehat Kadinda Sulteng, yang dihubungi secara terpisah, secara singkat menyebutkan kinerja Hasanuddin Atjo sebagai seorang tokoh yang memiliki intelektual tinggi dan birokrat.
“Hasanuddin Atjo yang saya kenal selama ini adalah seorang intelektual dan birokrat yang handal dan visioner dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah,” singkat Arthur.