Selain itu juga terdapat ribuan kubik material timbunan asalan yang bercampur akar yang diklaim sebagai timbunan pilihan pada proyek itu, ditenggarai diambil dilokasi berbeda yang belum dilakukan pengujian pengendalian mutu sehingga sebahagian akar pohon pun ikut di sapu rata dijadikan bahan menimbun.
Meskipun dalam aturan pelaksanaan sebelum melakukan penimbunan untuk badan jalan dengan menggunakan material timbunan tanah, harus melalui sejumlah pengujian pengendalian mutu seperti uji CBR lab minimal 6% dengan tingkat kepadatan minimum 95%.
Dalam reportase itu di segmen khusus Bambuan, pelaksanaan proyek dengan nomor kontrak HK.02.01/Bb.14.5.3/242 yang menjadi kewenangan PPK 1.3 Provinsi Sulawesi Tengah, di tenggarai ribuan kubik material dari berbagai titik lokasi ikut lolos diangkut untuk dilakukan penimbunan pada segmen 1 dan 2.
Artinya, dengan begitu sudah dapat dipastikan jika kontraktor pelaksana proyek PT AKAS telah meraup untung berlipat-lipat dalam menjalankan bisnis proyek penanganan 2 segmen khusus di Bambuan. Saat ini kondisi jalan di segmen 1 dan 2 Bambuan beberapa titik masih ditemukan penurunan akibat kondisi tanah lunak.
Hingga berita ini di rilis, upaya permintaan konfirmasi Trilogi melalui pesan pendek kepada PPK 1.3 provinsi Sulawesi Tengah, Ari Subadra ketika itu terkait persoalan di segment Bambuan, secara singkat melalui pesan instan dia mengarahkan agar persoalan ini dilakukan konfirmasi melalui Humas di PJN wilayah 1.
“Silahkan hubungi Humas PJN 1 ya, namanya pak Arol !” singkatnya.
Pertanyaan konfirmasi serupa juga dilayangkan Trilogi saat bertemu dengan Arol Humas PJN wilayah 1. Namun, pertanyaan itu juga tidak bersambut. Arol lantas kemudian mengarahkan agar media ini membuat janjian dengan mengisi list form terlebih dahulu di kantor BPJN Sulawesi Tengah untuk kemudian dijadwalkan pertemauan.
“Saya hanya diarahkan pak Kasatker dan PPK untuk temui bapak, nanti kalau bisa datang ke kantor Balai untuk mengisi lampiran form baru kita jadwalkan untuk bertemu. Saya akan sampaikan juga hal ini kepada Kasatker” tandasnya.
Untuk segmen khusus Bambuan ini, selain dilakukan penimbunan dan meninggikan badan jalan dengan menggunakan metode cerucuk bambu, juga dilakukan pemasangan box culvert dengan penampangnya berukuran 2×2 meter sebanyak 7 titik dan box culvert ukuran 3×4 sehingga pembuangan air lebih cepat surut jika sewaktu-waktu terjadi banjir.
Tahun 2022 lalu, paket penanganan untuk ruas Batas Kota Tolitoli dan Silondou mulai dilakukan. Pada paket ini PPK 1.3 dibawah kendali Satker PJN wilayah 1 Provinsi Sulawesi Tengah bersama penyedia PT AKAS menangani pekerjaan preservsi jalan dengan total panjang penanganan sejauh kurang lebih 74,757 km.