Percepatan pemulihan konektivitas pasca bencana di Kota Palu, merupakan bentuk nyata Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah pada sektor infrastruktur jalan dan jembatan.
Agar dua kawasan huntap terintegrasi, sejauh 1,027 kilometer pembangunan Jalan akses utama kawasan huntap 2 tuntas dikerjakan.
Pemulihan pembangunan ekonomi pasca bencana seluruh sektor di Kota Palu dengan mengedepankan aspek kemanusian menjadi fokus utama Pemerintah saat ini.
Salah satunya di sektor konektifitas yang mengalami pukulan paling berat akibat dampak dari bencana alam.
Untuk itu, tahun anggaran 2022 lalu BPJN Sulawesi Tengah melalui Satker PJN wilayah III melaksanakan pembangunan jalan akses utama kawasan huntap 2 sejauh 1,027 kilometer di jalan Panggona Raya dengan total nilai kontrak Rp8.954.000.000 yang dikerjakan oleh CV Erynas Perdana.
Kepala Satuan Kerja PJN wilayah III, Dian Maulana menjelaskan pembangunan jalan akses utama kawasan huntap tersebut untuk mendukung percepatan dan pemulihan bencana di Kota Palu sekaligus mendukung konektifitas dua kawasan huntap relokasi besar di Kelurahan Talise dan Tondo II.
“Panjang penangananya sejauh 1,027 km dan adendum terakhir PHO di 13 Juni 2023” kata Dian belum lama ini.
Menurut Dian, pembangunan akses utama kawasan huntap 2 tersebut ditangani oleh PPK 3.8 Provinsi Sulawesi Tengah. Sepanjang pelaksanaan paket itu terjadi perubahan kontrak sebanyak empat kali dari panjang penanganan dikontrak awal sejauh 7.93 km kemudian di Adendum menjadi 1,027 km.
Untuk sumber pendanaan pada proyek ini, tambah Dian, ditangani melalui program rehabilitasi dan rekontruksi yang pekerjaanya dilaksanakan secara kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui skema Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL) Loan.
“Melaksanakan penanganan ini untuk memulihkan konektivitas ruas jalan di Kota Palu agar teintegrasi dua kawasan huntap sekaligus untuk menjaga konektivitas layanan jalan” tandasnya.