Pemerintah provinsi Sulawesi tengah melalui dinas pekerjaan umum bina marga dan penataan ruang (PU-BMPR) menargetkan tiga paket kontrak peningkatan jalan sepanjang 29,4 kilometer yang membentang di dua Kabupaten, yakni Poso dan Tolitoli akan selesai di akhir tahun 2019.
Ketiga paket kontrak peningkatan jalan yang terbentang di dua kabupaten itu, yakni peningkatan ruas jalan Watumaeta – Sanginora yang membentang sejauh 6,45 Kilometer, yang dikerjakan oleh PT Karya Baru Makmur, dengan nilai kontrak senilai Rp13,904.252.000.
Kemudian Peningkatan jalan Lawanga – Toyado, yang berlokasi di Kabupaten Poso membentang sejauh 12,95 kilometer, dikerjakan oleh PT Radjata Membangun Negeri, dengan nilai kontrak senilai Rp18,148.171.000.
Selanjutnya Peningkatan jalan Bilo – Tambun (Batas Kota Tolitoli) di Kabupaten Tolitoli, yang membentang sepanjang 10 Kilometer, yang dikerjakan oleh PT Wahana Cipta Lestari dengan nilai kontrak Rp26.149.511.000.
Ketiga paket peningkatan jalan yang membentang di dua kabupaten, yakni Kabupaten Poso dan Tolitoli dengan total panjang 29,4 kilometer itu, hingga akhir tahun 2019 mendatang sudah berkondisi mantap dengan lebar antara 6,5-7 meter.
Kepala dinas Pekerjaan umum Bina Marga & Penataan Ruang (PU-BMPR) Syaifullah Djafar melalui Kabid Jalan & Jembatan PU-BMPR Provinsi Sulteng, Asbudyanto mengatakan, tiga kontrak peningkatan jalan yang membentang didua kabupaten itu, akan berkondisi mantap dan rampung sesuai target kontrak pada akhir tahun 2019 ini.
“Kontrak akan sesuai target rata-rata semua desember selesai. Sampai hari ini, penangananya mudah semua, tidak ada kendala. Kalau untuk ruas Tambun – Bilo itu progresnya sudah clas A sudah, dengan panjang mencapai empat kilo. Saat ini mereka sisah mengaspal. Rencana lepas lebaran ini, mereka sudah mengaspal,” jelas Asbudyanto, kepada Koran Trilogi.
Pemerintah saat ini, sambung Asbudianto, telah meningkatkan ruas jalan yang menjadi kewenangan provinsi di dua kabupaten untuk Tahun Anggaran 2019, yakni Kabupaten Poso dan Kabupaten Tolitoli, yang dibiayai oleh APBD Provinsi melalui dana alokasi khusus (DAK-PENUGASAN).
Menurut Asbudianto, pemerintah akan terus melakukan peningkatan infrastruktur secara kualitas maupun kuantitas dengan cara bertahap, dengan tujuan untuk membuka isolasi demi memberikan konektivitas antar daerah.
“Harapanya mohon semua dukungan masyarakat agar pekerjaan disana semuanya berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan. Biasanya yang kita hadapi dilapangan itu kan, bukan masalah tehnik, melainkan masalah social. Ketika masyarakat disana tidak kasih tanahnya untuk pembangunan drainase, kena pelebaran akan menghamabat pelaksanaan dilapanagan. Kalau dapat dukungan masyarakat, saya kira semua pekerjaan akan selesai dengan rencana,” pintanya Asbudianto, ketika dihubungi Koran Trilogi pada kesempatan sebelumnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus berupaya meningkatkan konektivitas wilayah yang indikatornya ditandai dengan kemantapan dan aksebilitas jalan di dua Kabupaten untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang tersebar diwilayah bumi Tadulako ini.